Para menteri fokus dalam mengatasi wabah pandemi COVID-19 khususnya masalah medis dan dampak nonmedis COVID-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri Kabinet Indonesia Maju mendoakan almarhumah ibunda Presiden, Sujiatmi Notomihardjo, dari tempat masing-masing, dan para menteri tetap fokus untuk menangani dampak pandemi Virus Corona jenis baru atau COVID-19.
"Para menteri disarankan mendoakan dari tempat masing masing, dan fokus bekerja, khususnya fokus dalam mengatasi wabah pandemi COVID-19," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menhan Prabowo berbelasungkawa atas wafatnya ibunda Presiden Jokowi
Johnny mengatakan Presiden Jokowi ingin para menteri bisa segera mengatasi dampak kesehatan masyarakat dan juga dampak lainnya seperti sosial dan ekonomi dari pandemi COVID-19.
"Para menteri fokus dalam mengatasi wabah pandemi COVID-19 khususnya masalah medis dan dampak nonmedis COVID-19," ujar dia pula.
Ibunda Presiden, Sujiatmi Notomihardjo, meninggal dunia di Solo, Rabu, 25 Maret 2020 pada pukul 16.45 WIB pada usia ke-77 tahun.
Juru Bicara Presiden Jokowi Bidang Sosial Angkie Yudistia sudah menjelaskan penyebab meninggalnya ibunda Presiden Jokowi bukan karena infeksi Virus Corona.
"Almarhumah meninggal bukan karena Corona," kata dia.
Baca juga: Ibunda Jokowi meninggal karena kanker
Sujiatmi lahir pada 15 Februari 1943 dan kemudian menikah dengan Widjiatno Notomihardjo dan memiliki empat orang anak.
Jokowi adalah anak pertama dari kedua pasangan suami-istri itu. Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Presiden Jokowi memang sangat dekat dengan ibundanya itu. Ia selalu meminta restu kepada sang ibu ketika akan berkompetisi dalam pilkada atau pun pilpres.
Tidak ketinggalan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, meminta restu eyang putrinya saat ingin maju dalam Pilkada Solo.
Baca juga: Menhan Prabowo berbelasungkawa atas wafatnya ibunda Presiden Jokowi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020