"Saat ini kami meyakini satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah membantu distribusi benda-benda yang sangat dibutuhkan di garda terdepan seluruh dunia untuk melandaikan kurva: perawat, dokter dan orang-orang yang pertama merespons," kata para pendiri Nomad, Noah Dentzel dan Brian Hahn, dikutip dari laman The Verge.
Masker sekali pakai buatan Nomad terdiri dari tiga lapis, ditujukan terutama untuk petugas medis, aktivis dan bisnis. Meski pun tidak seperti respirator N95, mereka menjamin masker sudah memenuhi standard FDA dan efisien lebih dari 98 persen menyaring bakteri.
Baca juga: Bio Farma beri bantuan masker kepada Satgas Covid-19 Jabar Bergerak
Baca juga: Fiat Chrysler produksi satu juta masker wajah di pabrik Asia
Masker Nomad saat ini masih menunggu persetujuan dari FDA, sejauh ini mereka sudah mendapat lampu hijau di Eropa, Taiwan dan China.
Masker Nomad akan dijual seharga 0,375 dolar dan akan dikirim dari gudang di Hong Kong.
Beberapa perusahaan juga mulai membuat masker untuk mengatasi virus corona.
Razer beberapa pekan lalu juga mengumumkan sudah menggunakan beberapa lini di pabrik untuk membuat masker.
Sharp pada awal Maret menyatakan akan membuat masker di salah satu pabrik di Jepang. Sementara Ford, bekerja sama dengan 3M dan General Electric akan membuat masker dan ventilator.
Baca juga: Bantu lawan corona, Kia Motors akan buat masker di pabrik China
Baca juga: Fiat Chrysler buat masker untuk Amerika Utara
Baca juga: Saint Laurent dan Balenciaga akan bantu produksi masker bedah
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020