China dan Amerika Serikat diharap berhenti sejenak saling menyalahkan terkait virus corona, dan sebaliknya fokus pada tantangan pandemi saat para pemimpin G20 mengadakan pembicaraan melalui konferensi video pada Kamis, menurut laporan South China Morning Post.Ketika dunia menghadapi pandemi COVID-19 dan tantangan terhadap sistem perawatan kesehatan dan ekonomi global, kami mengadakan KTT luar biasa ini untuk menyatukan upaya menuju respons global
Virus itu telah menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 470 ribu orang, dan membunuh lebih dari 20 ribu di antaranya, sejak kemunculannya di China akhir tahun lalu.
Para pemimpin diharapkan untuk setuju bahwa wabah itu merupakan ancaman bagi kemanusiaan dan akan membentuk mekanisme guna berbagi informasi dan pengalaman dalam memerangi penyakit, kata surat kabar itu, mengutip rancangan pernyataan yang akan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Ketika dunia menghadapi pandemi COVID-19 dan tantangan terhadap sistem perawatan kesehatan dan ekonomi global, kami mengadakan KTT luar biasa ini untuk menyatukan upaya menuju respons global," kata Raja Arab Saudi Salman di Twitter.
Baca juga: Raja Salman: KTT luar biasa G20 untuk satukan upaya tangani corona
Baca juga: Presiden Jokowi akan bahas penanganan COVID-19 dengan pemimpin G20
Arab Saudi, yang mengampu kepresidenan G20 tahun ini, akan menjamu para pemimpin G20 melalui konferensi video pada Kamis di tengah kritik bahwa kelompok itu lambat menanggapi krisis.
Fokusnya adalah pada China dan AS, yang telah terlibat dalam perang kata-kata tentang wabah, dengan latar belakang sengketa perdagangan yang pahit.
Dalam pembicaraan persiapan untuk KTT G20, kedua negara sepakat untuk mengesampingkan perbedaan mereka, kata surat kabar itu, mengutip sumber diplomatik yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Referensi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tentang "virus China"---istilah yang juga sering digunakan Presiden Donald Trump---telah membuat Beijing marah.
Pompeo juga menuduh China menunda berbagi informasi tentang virus dan menciptakan risiko bagi orang-orang di seluruh dunia.
Beberapa politisi AS menggunakan pandemi sebagai senjata untuk memfitnah China, kata Beijing, menambahkan bahwa tindakan yang diterapkan China, termasuk mengarantina jutaan orang, telah memberi dunia "waktu yang berharga" untuk bersiap.
Beijing juga membantah kepercayaan yang diyakini secara luas bahwa virus itu berasal dari China, melalui komentar oleh juru bicara kementerian luar negeri bahwa virus itu mungkin dibawa ke negara itu oleh militer AS. Pernyataan ini semakin meningkatkan ketegangan di antara kedua negara.
Sumber: Reuters
Baca juga: Negara G20 bahas penanganan bersama atasi COVID-19
Baca juga: Pejabat keuangan G20 pertimbangkan rencana bersama tanggapi COVID-19
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020