Amerika Serikat, Rabu (25/3), mengungkapkan sedang melacak keberadaan 50.000 warga negaranya di luar negeri yang mungkin perlu bantuan untuk pulang ke AS di tengah penyebaran virus corona.Dalam peristiwa yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya, kemampuan Departemen Luar Negeri untuk melakukan ini terbatas. Kami sedang berbicara dengan Departemen Pertahanan soal apakah mereka bisa membantu kami menyediakan pesawat
Jumlah warga tersebut meningkat dibandingkan dengan 13.500, yang diperkirakan pada Senin (23/3)
Ian Brownlee, kepala gugus tugas repatriasi pada Departemen Luar Negeri AS, mengatakan Deplu sudah membawa pulang lebih dari 9.000 warga AS dari 28 negara.
Sebanyak 9.000 lainnya sedang diatur untuk dipulangkan dengan menggunakan 66 penerbangan dalam sembilan hari mendatang, ia menambahkan.
"Dalam peristiwa yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya, kemampuan Departemen Luar Negeri untuk melakukan ini terbatas. Kami sedang berbicara dengan Departemen Pertahanan soal apakah mereka bisa membantu kami menyediakan pesawat," kata Brownlee.
Menurut penghitungan Reuters pada Rabu, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia mencapai 435.000.
Sebanyak 58 pegawai Deplu AS di luar negeri telah dinyatakan positif mengidap corona sementara 16 pegawai di lima kota di AS juga positif mengidap virus tersebut, kata William Walters, direktur operasional obat-obatan pada Biro Layanan Medis di Deplu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Nadiem : Negara kita dalam kondisi "perang" melawan COVID-19
Baca juga: Presiden Brazil sebut yang terapkan "lockdown" penjahat
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020