• Beranda
  • Berita
  • Dampak corona, pemerintah siapkan bantuan untuk pekerja informal

Dampak corona, pemerintah siapkan bantuan untuk pekerja informal

26 Maret 2020 14:23 WIB
Dampak corona, pemerintah siapkan bantuan untuk pekerja informal
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020). ANTARA/Yogi Rachman/am.

Tujuannya untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah wabah COVID-19

Pemerintah telah menyiapkan skema pemberian bantuan sosial kepada para pekerja sektor informal, yang terdampak wabah virus corona jenis baru atau penyakit COVID-19.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono mengatakan pemerintah telah mengeluarkan stimulus lanjutan yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah wabah COVID-19.

Baca juga: Presiden anggarkan Rp10 triliun untuk pekerja yang kena PHK

"Untuk pekerja sektor informal seperti usaha  warung, pedagang kecil dan pasar, datanya kami coba koordinasi dengan pemerintah daerah, asosiasi pasar dan sebagainya," kata Susiwijono dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.

Selain itu, dia mengatakan para pengemudi ojek daring (online) juga menjadi sasaran penerima bantuan sosial dari pemerintah.

Susiwijono mengaku pihaknya juga telah berkoordinasi dengan penyedia layanan ojek online, seperti Gojek dan Grab.

"Demikian juga para pekerja harian di mal dan pusat perbelanjaan, kita sudah menghubungi beberapa asosiasi. Kita akan mendata pekerja harian untuk mendapat bantuan langsung tunai untuk meningkatkan daya beli," ujarnya.

Terkait metode pemberian, menurut dia, akan dilakukan melalui kartu pra kerja yang fungsinya diubah untuk membantu program bantuan langsung tunai saat wabah virus corona.

"Kartu pra kerja kita geser fungsinya yang tadinya untuk peningkatan kompetensi melalui vokasi, kita geser untuk mendukung program bantuan langsung tunai," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan program pemberian bantuan sosial kepada pekerja sektor informal melalui kartu pra kerja ini akan berjalan secepatnya pada 1 April mendatang.

"Kemarin kita mengajukan angka untuk setiap orang pemegang kartu pra kerja bisa mendapatkan biaya pelatihan satu juta rupiah dan insentif satu juta per bulan selama empat bulan jadi total lima juta rupiah," tambahnya.

Baca juga: 1.000 paket beras dari Presiden didistribusikan Polres Metro Bekasi
Baca juga: Pengamat: Bantu perikanan skala kecil tekan dampak COVID-19

Baca juga: Presiden dengar keluhan tukang ojek dan janji berikan kelonggaran

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020