Kecenderungan penurunan jumlah penumpang sudah terjadi sejak 21 Maret
Jumlah penumpang bus baik antarkota antarprovinsi maupun antarkota dalam provinsi di Terminal Giwangan, Yogyakarta, mengalami penurunan sekitar 40 persen dalam satu pekan terakhir ini.
“Kecenderungan penurunan jumlah penumpang sudah terjadi sejak 21 Maret. Tidak hanya jumlah penumpang yang turun tetapi jumlah bus pun turun,” kata Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, penurunan penumpang terjadi hampir merata dari seluruh rute kedatangan dan keberangkatan bus, namun penurunan paling signifikan terjadi untuk penumpang keberangkatan dan kedatangan dari arah Jakarta.
Berdasarkan data pada Rabu (25/3/2020), jumlah penumpang bus yang datang di Terminal Giwangan tercatat sebanyak 1.572 orang dan penumpang yang diberangkatkan tercatat sebanyak 2.533 orang.
Jumlah tersebut menurun signifikan jika dibanding awal Maret yaitu sebanyak 7.591 penumpang datang dan 10.951 penumpang yang diberangkatkan.
Meskipun jumlah penumpang di Terminal Giwangan menurun signifikan, namun Bekti mengatakan, upaya pencegahan penularan virus corona tetap dilakukan dengan penyemprotan disinfektan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Terminal juga memberlakukan aturan untuk mewajibkan seluruh penumpang yang baru turun dari bus agar mencuci tangan di wastafel yang berada di area kedatangan.
“Kami juga sudah siapkan sabun untuk mencuci tangan,” katanya.
Bus yang datang pun akan disemprot disinfektan. Penyemprotan tidak hanya dilakukan di badan bus saja tetapi juga dilakukan pembersihan di bagian dalam bus untuk memastikan agar bus dalam kondisi bersih dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang berikutnya.
“Kami pun melakukan pengecekan suhu untuk calon penumpang. Sampai sekarang tidak ditemukan penumpang yang mengalami demam, atau memiliki suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius,” katanya.
Jika nantinya ditemukan penumpang yang mengalami demam, Bekti mengatakan, Terminal Giwangan akan menghubungi layanan kegawatdaruratan untuk membawa penumpang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, sudah meminta pimpinan wilayah untuk meningkatkan pengawasan terhadap lingkungannya terutama apabila ada warga dari luar daerah yang baru datang.
“Kami akan pastikan agar warga yang baru datang atau mudik agar segera memeriksakan kesehatan ke puskesmas terdekat. Harapannya, tidak ada kejadian seperti di Italia. Saat diberlakukan lockdown di Milan, banyak warga yang kemudian pulang kampung dan mereka menjadi carrier sehingga penyebaran COVID-19 semakin luas,” katanya.
Berdasarkan pantauan, lanjut Heroe, juga tidak terjadi lonjakan jumlah penumpang yang datang melalui Terminal Giwangan, serta tidak ada peningkatan volume kendaraan di Yogyakarta. “Kondisi lalu lintas sekitar 30 sampai 40 persen dari kondisi normal,” katanya.
Baca juga: Terminal Giwangan didisinfektan cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Tim terpadu cek kesehatan penumpang dan awak bus di terminal
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020