"Dalam seminggu terakhir kami telah berhasil mengamankan sebanyak 127 pelintas batas dari Malaysia yang akan masuk ke Indonesia, melalui jalur tidak resmi di sepanjang perbatasan RI-Malaysia," kata Dansatgas Pamtas Letkol Inf Kukuh Suharwiyono di Pos Kotis Gabma Entikong, Sanggau, Kamis.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Malaysia cegah COVID-19 dengan semprotkan disinfektan
Dia menjelaskan saat ini dalam mencegah masuknya orang tanpa izin melalui jalan tikus (jalan ilegal) perbatasan telah didirikannya Posko Bersama. Selain Satgas Pamtas 641 Posko Bersama itu diisi oleh personel Kodim 1204, Polri, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan PLBN Entikong.
"Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa semua orang yang masuk ke Indonesia harus melewati rangkaian protokol kesehatan dan mendapatkan sertifikat sehat sebelum melanjutkan perjalanannya," katanya.
Baca juga: Cegah COVID-19, pintu batas RI-Malaysia Jagoi Babang resmi ditutup
Menurut dia, Satgas Pamtas akan terus meningkatkan pengamanan di titik-titik pengawasan di jalur-jalur yang sudah ditentukan guna memastikan setiap pelintas batas yang akan masuk ke Indonesia melewati protokol kesehatan.
Kemudian setelah melewati pengecekan kesehatan dan dinyatakan sehat, mereka akan dicatat oleh Imigrasi dan diperiksa barang-barangnya oleh Bea Cukai dan pihak Karantina.
"Sesuai data pelintas batas di jalur tidak resmi, 43 orang melewati sektor kanan dan kiri PLBN Entikong, dua orang melewati jalur Segumun, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Sementara untuk wilayah Bengkayang tercatat lima orang dan wilayah Kabupaten Sambas dengan angka terbesar 77 orang melewati jalur pelintasan di sekitar PLBN Aruk," katanya.
Baca juga: Cegah COVID-19, Pos Lintas Batas Negara Aruk di Sambas buka satu arah
Dalam kesempatan itu, dia juga mengapresiasi seluruh masyarakat di daerah perbatasan yang telah mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak masuk ke Malaysia karena kebijakan "lockdown" negara tetangga tersebut.
"Ini menunjukkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap pemerintah sudah tinggi," katanya.
Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020