"Mengejutkan bahwa alih-alih menghormati seruan gencatan kemanusiaan, pihak yang bertikai lebih banyak bertempur di Tripoli. Selamatkan anak-anak dan keluarga kalian. Lawan musuh nyata bersama satu-satunya, COVID-19," kata Perwakilan Khusus UNICEF di Libya Abdel-Rahman Ghandour di Twitter.
Misi Pendukung PBB di Libya (UNSMIL) pada Rabu mengatakan bahwa serangan dan aksi balasan di Libya terus menimbulkan penderitaan dan kematian warga sipil lebih lanjut.
"UNSMIL menyeru segera dilakukan deeskalasi, termasuk menghentikan permusuhan, demobilisasi pasukan dan menghentikan pengiriman senjata dan pasukan asing," bunyi pernyataan UNSMIL.
Militer yang berbasis di bagian timur melancarkan aksi militer selama setahun terakhir di ibu kota Tripoli dan sekitarnya, berupaya mengambil alih kota tersebut dan menggulingkan pemerintah saingan dukungan PBB.
Ribuan orang tewas dan mengalami luka akibat pertempuran. Sementara itu, lebih dari 150.000 orang melarikan diri dari perang.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Libya laporkan kasus pertama virus corona
Baca juga: 378.000 anak Libya perlu bantuan kemanusiaan segera
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020