• Beranda
  • Berita
  • Apindo Surakarta usulkan pemerintah subsidi THR buruh

Apindo Surakarta usulkan pemerintah subsidi THR buruh

27 Maret 2020 16:22 WIB
Apindo Surakarta usulkan pemerintah subsidi THR buruh
Ilustrasi-Salah satu perusahaan padat karya di wilayah Soloraya. Apindo menyatakan pandemi virus corona berdampak terhadap sektor industri di Surakarta (Foto: ANTARA/Aris Wasita)

yang pasti kemampuan keuangan perusahaan untuk kondisi saat ini kan menurun


Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Surakarta mengusulkan pemerintah menyubsidi tunjangan hari raya (THR) untuk buruh menyusul merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Pemerintah kan ada dana prakerja, itu sebetulnya bisa digunakan untuk subsidi perusahaan yang kemudian diberikan kepada karyawan," kata Sekretaris Apindo Kota Surakarta Wahyu Haryanto di Solo, Jumat.

Ia mengatakan langkah subsidi tersebut dibutuhkan perusahaan sebagai dampak dari penurunan produksi karena mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi kegiatan berkumpul termasuk dalam pekerjaan.

"Saat ini perusahaan sedang menjalankan protokol perusahaan kaitannya memerangi Corona itu tadi," katanya.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu, perwakilan pengusaha sudah berkomunikasi dengan wali kota, termasuk apa saja kesulitan pengusaha di tengah kondisi ini.

"Seperti apa yang bisa diberikan oleh pemerintah. Kan pemerintah ada kartu prakerja. Kemudian kami sudah mengajukan," katanya.

Selain keringanan pemberian THR, pihaknya juga berharap adanya keringanan lain, seperti penundaan retribusi, pembayaran PLN, dan iuran BPJS.

"Kami bukan minta ditiadakan tetapi hanya ditunda, karena kita kan sama-sama menghadapi ini (wabah Covid-19)," katanya.

Sementara itu, disinggung mengenai kemampuan perusahaan saat ini dalam memberikan THR, dikatakannya, tidak sama antara satu dengan yang lain.

"Kalau perusahaan masih mampu atau tidak kan kondisi masing-masing perusahaan berbeda, yang pasti kemampuan keuangan perusahaan untuk kondisi saat ini kan menurun," katanya.

Ia mengatakan untuk sektor yang masih ramai pemesanan hanya tertentu, sedangkan beberapa sektor industri seperti kuliner, hotel, dan industri tekstil mengalami penurunan produksi.

"Kalau penurunannya berapa persen kami belum menghitung, tetapi beberapa sektor tadi pasti mengalami penurunan besar-besaran," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020