Seorang pasien positif terinfeksi COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, menunjukan kondisi kesehatan yang lebih baik usai mengonsumsi "klorokuin".Sejak saya dirawat di ruang isolasi pada Rabu (18/3), proses pengobatan saya salah satunya dengan klorokuin. Kira-kira Rabu (25/3) itu sudah dihentikan klorokuin, sekarang cuma dikasih vitamin aja,
"Sejak saya dirawat di ruang isolasi pada Rabu (18/3), proses pengobatan saya salah satunya dengan klorokuin. Kira-kira Rabu (25/3) itu sudah dihentikan klorokuin, sekarang cuma dikasih vitamin aja," kata pasien pria berinisial RS yang dihubungi ANTARA melalui sambungan telepon di Jakarta, Jumat sore.
Baca juga: Pengusaha China sumbang alat kesehatan melalui KJRI Shanghai
Baca juga: Hydroxychloroquine efektif untuk obat corona
Baca juga: Yurianto: Obat klorokuin bukan untuk mencegah COVID-19
Warga Jakarta Pusat itu mengonsumsi tablet klorokuin yang dibeli pemerintah untuk dikonsumsi pasien positif COVID-19.
Menurut RS setiap hari dokter memberikan klorokuin dengan dosis tertentu kepada pasien.
"Pertama masuk rumah sakit, saya diberi satu tablet sekitar 150 miligram. Per hari bisa 600 miligram lebih dosisnya yang saya konsumsi," katanya.
Selain mengonsumsi klorokuin, RS juga rutin diberikan asupan vitamin dan obat-obatan antibiotik selama proses penyembuhan.
RS mengatakan sejak Sabtu (21/3) dokter sudah mencabut selang infus.
Lalu pada Selasa (23/3) tim medis mengambil sampel cairan tenggorokan (swab) kedua.
"Swab kedua ini belum tahu hasilnya apa. Hari ini saya dites torax, kalau hasilnya negatif, dokter bilang saya bisa pulang," katanya.
Pengambilan sampel cairan tenggorokan hari ini adalah yang kali ketiga, setelah swab pertama yang diambil pada Minggu (15/3) hasilnya positif COVID-19.
"Ini kan swab yang ketiga. Saat ini saya sudah merasa sehat banget. Tapi dokter harus yakin betul saya sembuh," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020