• Beranda
  • Berita
  • Bisnis lesu, biro perjalanan fokus layani pembatalan & penundaan tiket

Bisnis lesu, biro perjalanan fokus layani pembatalan & penundaan tiket

27 Maret 2020 19:39 WIB
Bisnis lesu, biro perjalanan fokus layani pembatalan & penundaan tiket
ilustrasi (Shutterstock)
Wabah virus corona COVID-19 berdampak besar terhadap bisnis pariwisata karena orang-orang tak leluasa untuk keluar rumah, apalagi bepergian ke tempat jauh.

Penundaan dan pembatalan tiket tak terelakkan, sehingga biro-biro perjalanan kini fokus membantu konsumen memberikan panduan mengubah rencana perjalanan.

Biro perjalanan daring Pegipegi mencatat ada peningkatan permohonan penundaan serta pembatalan rencana perjalanan sebanyak empat kali lipat.

Konsumen yang ingin mengajukan perubahan rencana perjalanan jadi prioritas Pegipegi, kata Corporate Communications Manager Pegipegi Busyra Oryza.

Pembatalan dapat diajukan melalui fitur Online Refund di aplikasi, atau menghubungi layanan konsumen melalui telepon atau surel.

"Saat ini, Pegipegi tetap beroperasi seperti biasa di mana website maupun aplikasi dan CS kami tetap dapat diakses 24/7 untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan," kata Busyra kepada ANTARA, Jumat.

Di tengah situasi yang tidak pasti, pelanggan yang harus bepergian saat ini bisa menambahkan asuransi perjalanan sehingga merasa lebih aman bila penerbangannya dibatalkan sewaktu-waktu.

Hal yang sama dilakukan oleh biro perjalanan Tiket.com. Fokus mereka di tengah virus corona adalah membantu pelanggan yang ingin mengubah atau membatalkan perjalanan.

"Untuk saat ini memang refund dan reschedule memang meningkat tajam dari biasanya," ujar Senior Public Relations Executive Tiket.com Yosi Marhayati.

Agar konsumen lebih mudah dalam mengatur perjalanan, Tiket.com meluncurkan panduan fitur refund dan reschedule di aplikasi secara mandiri.

Kendati demikian, virus corona tidak serta merta membuat aktivitas jadi terhenti. Yosi mengatakan transaksi masih terus berjalan karena tidak semua maskapai internasional memberlakukan keadaan kahar (force majeure) terkait COVID-19.

"Bahkan ada beberapa maskapai yang juga mulai mencabut kebijakan force majeure."

VP Brand Communications Panorama Group AB Sadewa membenarkan dampak besar COVID-19 terhadap industri pariwisata.

"Beragam pembatasan dan larangan untuk masuk atau keluar negeri memberikan pengaruh pada pariwisata inbound dan outbound. Pembatasan keluar rumah juga membuat pengaruh signifikan pada pariwisata domestik," kata AB Sadewa.

Saat ini Panorama Group melakukan banyak konsolidasi internal, serta melayani pelanggan sesuai protokol kesehatan. Layanan via telepon tetap tersedia untuk konsumen yang membutuhkan.

"Kami mengutamakan kesehatan dan keselamatan pelanggan supaya tidak terjadi penyebaran COVID-19."


Baca juga: Biro perjalanan di Jaksel tetap beraktivitas

Baca juga: Singapura akan jor-joran promosi setelah pulih dari virus corona

Baca juga: Saat wabah corona, jangan berolahraga dalam kondisi begini

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020