Akun Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang dipantau di Yogyakarta menyebutkan letusan Gunung Merapi yang terekam di seismogram pada pukul 21:46 WIB memiliki durasi 180 detik dengan amplitudo 40 mm.
Baca juga: BPPTKG sebut letusan Gunung Merapi pada Jumat minim gejala awal
"Teramati kolom erupsi setinggi 1.000 meter di atas puncak," sebut BPPTKG.
Melalui akun tersebut juga disebutkan bahwa arah angin saat terjadi letusan condong ke barat.
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sebelumnya, gunung api teraktif di Pulau Jawa itu telah mengalami erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter pada Jumat (27/3) siang pukul 10.46 WIB.
Erupsi yang berlangsung selama 7 menit dengan amplitudo 75 mm itu disertai awan panas dengan jarak luncur sejauh dua kilometer ke arah hulu kali Gendol.
Baca juga: Erupsi Merapi tidak sampai ganggu aktivitas warga Selo di Boyolali
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi tidak berdampak pada tiga bandara
Baca juga: Hujan abu guyur wilayah Dukun Kabupaten Magelang
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020