Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mematangkan peta jalan tata kelola ruang laut termasuk kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang bakal dijalankan pada periode 2020-2024 ini.Untuk tahun 2024 Dirjen Pengelolaan Ruang Laut menargetkan Penetapan Kawasan Konservasi seluas 27,1 Juta ha, menetapkan 116 rencana zonasi dan meningkatkan produksi garam rakyat sampai 3,4 juta ton
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, menegaskan komitmennya dalam pengelolaan ruang laut Indonesia.
Edhy menekankan sejumlah hal yang penting antara lain penambahan luas kawasan konservasi perairan, penataan ruang laut dan zonasi pesisir, pengangkatan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) sebagai aset bernilai.
Selain itu, ujar dia, penting pula agar kebijakan terkait pengelolaan ruang laut juga bermanfaat guna meningkatkan produksi dan kualitas garam.
"Segera tindak lanjuti peningkatan kualitas garam, kalau perlu belajar dari luar negeri seperti Jerman," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Aryo Hanggono memaparkan kebijakan pihaknya tahun 2020 - 2024 terangkum dalam empat kebijakan.
Pertama, perencanaan ruang laut yang partisipatif, serasi dan terkendali pemanfaatan ruangnya. Kedua, konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati perairan yang efektif.
Kemudian ketiga, pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang lestari, mandiri dan sejahtera. Lalu, keempat, penataan serta pemanfaatan jasa kelautan dalam rangka optimalisasi potensi ekonomi kelautan.
Aryo juga menyampaikan, untuk mendukung prioritas nasional dalam rangka penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan KKP melalui Ditjen PRL sampai dengan 2019 berhasil menetapkan kawasan konservasi perairan seluas 23,14 juta ha, menyelesaikan penataan ruang laut dan zonasi pesisir sebanyak 24 Rencana Zonasi dan meningkatkan produksi garam sampai dengan 2,8 juta ton.
"Untuk tahun 2024 Dirjen Pengelolaan Ruang Laut menargetkan Penetapan Kawasan Konservasi seluas 27,1 Juta ha, menetapkan 116 rencana zonasi dan meningkatkan produksi garam rakyat sampai 3,4 juta ton," ungkap Aryo.
Aryo juga menambahkan untuk mendukung prioritas nasional dalam rangka membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, selain penambahan luas kawasan konservasi, juga meningkatkan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil rusak yang dipulihkan dari 17 lokasi pada tahun 2019 menjadi 36 lokasi pada 2024.
Program lain yang akan dikerjakan oleh Ditjen PRL sampai 2024 adalah perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati perairan sebanyak 20 jenis ikan, peningkatan nilai tukar petambak garam mencapai indeks 103,75, kawasan wisata bahari dan BMKT yang dikelola sebanyak 20 kawasan, jumlah jasa kelautan yang dikelola untuk pengembangan ekonomi.
Selanjutnya, jumlah pulau-pulau kecil/terluar yang terbangun sarana prasarana dan dimanfaatkan sebanyak 22 pulau, jumlah masyarakat hukum adat, tradisional dan lokal di pesisir dan pulau-pulau kecil.
Baca juga: Lindungi nelayan, KKP kampanyekan "physical distancing" di pesisir
Baca juga: KKP siapkan strategi antisipasi dampak COVID-19 bagi usaha perikanan
Baca juga: KKP: Program pakan mandiri solusi dampak COVID-19
Baca juga: KKP siapkan program siaga nelayan di tengah COVID-19
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020