Dua orang siswa tersebut bernama Riski Maulana (13) dan Restu Nopendi (13). Keduanya berasal dari Desa Sukadana, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram berhasil menemukan satu korban atas nama Riski Maulana (13), dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu sore sekitar pukul 15.10 Wita.
"Sementara korban atas nama Restu Nopendi, hingga sore ini belum berhasil ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nanang Sigit PH.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram menerima laporan kejadian tersebut dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lombok Tengah, pada pukul 09.05 Wita.
Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram bersama Damkar Kabupaten Lombok Tengah, TNI, Polri, BPBD Kabupaten Lombok Tengah, Tagana, masyarakat setempat dan unsur terkait lainnya mencari kedua korban.
Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir dari pinggir sungai dan penyelaman di sekitar lokasi kejadian.
"Setelah melakukan pencarian selama beberapa jam, pukul 15.10 wita tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban di sekitar lokasi kejadian, atas nama Riski dalam kondisi meninggal dunia," kata Nanang.
Salah satu korban yang telah berhasil ditemukan di dasar sungai dengan melakukan penyelaman tersebut dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Hingga berita ini disiarkan tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap satu korban yang masih belum ditemukan atas nama Restu Nopendi.
Baca juga: Sepekan, dari siswa hanyut di sungai hingga perahu motor tenggelam
Baca juga: Korban meninggal terseret banjir jadi lima orang, sebut Polda DIY
Baca juga: Pencarian tiga anak tenggelam di Sungai Pucang terus dilakukan
Baca juga: Siswa Secaba TNI penyelamat korban tenggelam terima penghargaan
Pewarta: Awaludin
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020