Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendistribusikan ribuan "reagen" sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan cepat terkait virus corona (COVID-19) yang telah digelar di berbagai daerah di wilayah setempat.Nantinya yang teridentifikasi positif melalui rapid test akan ditindaklanjuti dengan tes swab menggunakan 'reagen PCR'
"Nantinya yang teridentifikasi positif melalui rapid test akan ditindaklanjuti dengan tes swab menggunakan 'reagen PCR'," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam.
Baca juga: Gubernur Jatim lantik ASN gunakan masker di Grahadi
Pemprov Jatim telah menerima bantuan sebanyak 2.600 "reagen" dari "Institute of Tropical Disease" Universitas Airlangga Surabaya.
Gubernur Khofifah memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menanggung biaya tes swab tersebut.
"Kalau tes swab hasilnya positif terjangkit COVID-19 itu sudah pasti biayanya ditanggung pemerintah pusat. Kalau hasilnya negatif, yang menanggung biayanya adalah Pemprov Jatim," ucapnya.
Baca juga: Khofifah: Kabupaten Kediri dan Gresik masuk daerah terjangkit COVID-19
Menurut dia, Sabtu ini pemeriksaan cepat telah digelar di 30 kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur.
"Bagi delapan daerah kabupaten/ kota lainnya yang belum melakukan pemeriksaan cepat, kami dorong untuk melakukan berbagai percepatan penanganan COVID-19," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi menyampaikan pemeriksaan cepat yang digelar Sabtu ini di berbagai kabupaten/kota diutamakan kepada orang-orang yang tergolong berisiko tinggi tertular COVID-19, salah satunya adalah tenaga kesehatan.
Baca juga: Khofifah: Kabupaten Kediri dan Gresik masuk daerah terjangkit COVID-19
"Sampai pukul 13.00 WIB siang tadi sudah dilakukan 541 pemeriksaan cepat terhadap tenaga kesehatan di berbagai daerah di Jatim. Alhamdulillah hasilnya negatif semua," kata Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut.
Selain mengutamakan para tenaga medis, lanjut dia, pemeriksaan cepat juga mendahulukan orang-orang yang telah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca juga: Lima pasien positif COVID-19 di Jatim dinyatakan sembuh
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020