• Beranda
  • Berita
  • AP I: Pengoperasian penuh Bandara YIA tanpa seremoni

AP I: Pengoperasian penuh Bandara YIA tanpa seremoni

28 Maret 2020 20:26 WIB
AP I: Pengoperasian penuh Bandara YIA tanpa seremoni
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). (FOTO ANTARA)
PT Angkasa Pura I (Persero) menyampaikan bahwa pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo secara penuh pada Minggu, 29 Maret 2020 tanpa seremoni demi mencegah penyebaran COVID-19.

"Bagian mitigasi kemungkinan risiko penyebaran virus. Tidak ada kegiatan seremoni. Kami kurangi risiko semaksimal mungkin, kami fokus operasional berjalan lancar," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi melalui video konferensi, Sabtu.

Ia menyampaikan bahwa pengoperasian YIA menjadi sangat penting di tengah upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia mengingat Bandara Adisutjipto Yogyakarta memiliki keterbatasan kapasitas.

Baca juga: Operasi 29 Maret, Bandara Yogyakarta didukung transportasi multimoda

"Dengan situasi saat ini pengoperasian YIA menjadi penting, sekarang kita menghadapi virus corona. Penerapan social distancing di Adisutjipto agak sulit karena keterbatasan kapasitas. Oleh karena itu ada YIA supaya tidak terjadi penumpukan penumpang," ucapnya.

Ia memaparkan Bandara Adisutjipto hanya memiliki kapasitas 1,8 juta penumpang per tahun, sedangkan yang dilayani mencapai 8,4 juta penumpang.

Dalam rangka menahan penyebaran COVID-19, Faik mengatakan, YIA menerapkan jarak dua meter antar penumpang di setiap antrean. Selain itu disediakan juga hand sanitizer bagi penumpang.

Baca juga: AP I melakukan penyemprotan disinfektan di Bandara YIA

"Social distancing-nya dua meter antara satu penumpang dengan penumbang lain. Kita juga menyemprotkan disinfektan di area bandara dan ke penumpang yang keluar-masuk bandara. Kami juga memastikan semua petugas dilengkapi dengan APD, masker, kacamata pelindung dan lainnya," paparnya.

Sedianya, Faik menyampaikan, pergerakan pesawat Bandara YIA dalam kondisi normal sebanyak 168 pergerakan. Namun, wabah COVID-19 membuat sejumlah perusahaan penerbangan mengajukan pembatalan.

"Dengan penyebaran virus corona ada airlines yang mengurangi frekuensi, membatalkan flight cukup signifikan, ada 53 movement yang mengajukan cancel flight. Sehingga saat pengoperasian penuh hanya ada 135 pergerakan," paparnya.


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020