• Beranda
  • Berita
  • Erupsi Merapi, hujan abu tipis turun di Srumbung

Erupsi Merapi, hujan abu tipis turun di Srumbung

28 Maret 2020 23:23 WIB
Erupsi Merapi, hujan abu tipis turun di Srumbung
Ilustrasi - Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (28/3/2020) pagi dengan tinggi kolom mencapai 2.000 meter dari puncak. ANTARA/HO-BPPTKG/aa.

Meskipun saat erupsi arah angin ke barat, tetapi hujan abu juga terjadi di wilayah Kabupaten Boyolali

Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu malam kembali erupsi mengakibatkan hujan abu tipis di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Warga Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Agus, di Magelang, Sabtu malam, menuturkan sempat terjadi hujan abu tipis di wilayah Srumbung, Muntilan, dan Dukun setelah Gunung Merapi terjadi erupsi.

Petugas Pengamatan Gunung Merapi Pos Babadan, Yulianto, menuturkan erupsi Gunung Merapi kembali terjadi pada pukul 19.25 WIB.

Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 243 detik. Teramati tinggi kolom erupsi 3.000 meter dan arah angin saat erupsi ke barat.

"Meskipun saat erupsi arah angin ke barat, tetapi hujan abu juga terjadi di wilayah Kabupaten Boyolali," katanya.

Baca juga: Tinggi kolom capai 2.000 meter, Gunung Merapi kembali meletus

Yulianto mengatakan berdasarkan laporan masuk, di wilayah timur gunung, antara lain Cepogo dan Selo, Kabupaten Boyolali juga terjadi hujan abu.

Ia menuturkan dalam dua hari terakhir Gunung Merapi telah terjadi empat kali erupsi, namun yang paling besar terjadi pada Jumat (27/3), pukul 10.56 WIB dengan ketinggian kolom sekitar 5.000 meter di atas puncak Merapi.

Ia menyampaikan saat ini status aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih level II (Waspada). Area dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak boleh ada aktivitas manusia.

Baca juga: Wilayah Dukun Magelang kembali diguyur hujan abu
Baca juga: BPPTKG sebut letusan Gunung Merapi pada Jumat minim gejala awal
Baca juga: Gunung Merapi meletus dengan tinggi kolom asap 5.000 meter

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020