• Beranda
  • Berita
  • Pengusaha konveksi Pulogadung butuh 200 tenaga penjahit produksi APD

Pengusaha konveksi Pulogadung butuh 200 tenaga penjahit produksi APD

29 Maret 2020 08:46 WIB
Pengusaha konveksi Pulogadung butuh 200 tenaga penjahit produksi APD
Ilustrasi - Pekerja membuat alat perlindungan diri (APD) tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.

tidak membutuhkan syarat khusus untuk tukang jahit yang mau bergabung dengan dirinya. Yang penting bisa jahit lurus aja

Pengusaha konveksi di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Pulogadung, Jakarta Timur membutuhkan tambahan tenaga kerja tukang jahit untuk memproduksi pakaian alat pelindung diri (APD) tenaga medis yang permintaannya terus meningkat setiap harinya.

"Saya butuh 200 penjahit lah, untuk bisa meningkatkan produksi," kata pengusaha konveksi, Riswan, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

Riswan menangkap peluang usaha memproduksi APD sejak mengerjakan pesanan dari Kementerian Kesehatan, sejak wabah virus corona jenis baru penyebab COVID-19 terjadi, permintaan pesanan APD terus meningkat, membuat pihaknya kewalahan untuk memenuhi permintaan yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Saat ini, ada 15 ribu permintaan APD yang masuk daftar tunggu untuk diproduksi, sementara kemampuan produksi konveksi milik Riswan, baru 200 hingga 300 APD per hari.

Pesanan tersebut datang dari berbagai instansi rumah sakit, Puskesmas, komunitas hingga wartawan.

"Kita kewalahan, permintaan datang seluruh Indonesia hampir setiap hari ada yang pesan, bahan sih ada, yang kurang itu tenaga kerja," katanya.

Menurut Riswan, dirinya ingin meningkatkan produksi sehari menjadi 1.000 APD setiap hari, oleh karena itu membutuhkan tambahan tukang jahit kurang lebih sekitar 200 orang agar bisa memenuhi permintaan pesanan APD.

Riswan menyebutkan tidak membutuhkan syarat khusus untuk tukang jahit yang mau bergabung dengan dirinya.

"Yang penting bisa jahit lurus aja," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Jakarta bagikan APD kepada pedagang Pasar Kramat Jati

Baca juga: Provinsi DKI Jakarta terbanyak terima stok APD, Jawa Barat kedua

Baca juga: Gugus Tugas Jaksel serahkan bantuan 65 penyemprot disinfeksi dan APD


Bagi yang berminat, lanjut Riswan, bisa langsung mendatangi konveksi miliknya di Pulogadung. Pekerja yang akan bergabung terlebih dahulu dicek kesehatannya untuk mengantisipasi penularan COVID-19 selama bekerja.

Konveksi milik Riswan menerapkan SOP perlindungan sesuai protokol kesehatan, selain itu konveksi Riswan juga dikawal oleh petugas Puskesmas Penggilingan, Pulogadung serta anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 wilayah setempat.

"Kami menerapkan SOP, ada pengukuran suhu tubuh, penyediaan cairan cuci tangan, dan penyemprotan disinfektan, pekerja yang mau bergabung juga diperiksa dulu kondisi kesehatannya," kata Riswan.

APD yang diproduksi olehnya sudah sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan. Ada dua jenis APD yang diproduksinya, yakni yang bisa dicuci berulang kali dan APD hanya sekali pakai.

Produksi APD seperti hazmat dibanderol dengan harga sesuai arahan Kemenkes Rp45 ribu per setel untuk sekali pakai dan Rp75 ribu untuk APD yang bisa dicuci berulang.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020