Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memasang perangkap untuk beruang madu liar yang masuk ke permukiman warga di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.beruang jarang memangsa kambing atau ternak lainnya
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 3 BBKSDA Riau, MB Hutajulu di Pekanbaru, Minggu, beruang madu (Helarctos malayanus) kuat dugaan sudah kesulitan mencari makan di habitatnya sehingga masuk ke pemukiman dan menyerang ternak warga.
Beruang menyerang ternak sangat jarang terjadi, apalagi pada kasus ini korbannya adalah kambing dan ayam.
"Beruang itu kadang mau makan buruannya, kadang tidak. Secara umum, beruang jarang memangsa kambing atau ternak lainnya. Karena terdesak oleh kelangkaan sumber pakan atau lainnya, makanya beruang turun ke pemukiman masyarakat," katanya.
Baca juga: BKSDA-IAR Indonesia lepas liarkan beruang jantan di Ketapang
Tim BBKSDA Riau melakukan pemasangan perangkap di sekitar lokasi kebun warga dimana beruang biasa melintas dan terlihat oleh warga. Untuk memancing ke perangkap, tim juga menyebarkan makanan kesukaannya.
Kasus itu bermula dari pengaduan warga yang diterima MB Hutajulu pada 25 Maret lalu perihal kemunculan Beruang madu di Kelurahan Titian Antui, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Satwa liar tersebut terlihat masuk ke perumahan warga, di antara semak belukar dan kebun warga.
Tim Rescue Resort Duri dan Resort Dumai turun untuk melakukan pengecekan terkait adanya laporan tersebut. Mereka segera berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk bekerjasama dalam penanganan konflik satwa liar itu, sekaligus melakukan pendataan kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh satwa dilindungi tersebut.
Adapun kerugian yang ditimbulkan karena serangan beruang liar itu adalah hewan ternak satu ekor kambing dan ayam, serta tanaman perkebunan berupa kelapa hibrida dan kelapa sawit.
Ia mengatakan habitat beruang madu tersebut memang tidak jauh dari lokasi kejadian. "Kemunculan beruang juga telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir," katanya.
Sosialisasi kepada masyarakat juga telah dilakukan, agar ternak dikandangkan dan segala yang memancing kehadiran beruang di pemukiman masyarakat dihindari, seperti buang sisa makanan sembarangan dan lainnya.
Selain itu, Tim BBKSDA Riau juga mengingatkan warga untuk tidak memasang jerat karena itu dapat melukai dan membahayakan satwa yang dilindungi. Tim meminta warga segera menginfokan apabila beruang muncul kembali.
Baca juga: Anak beruang madu terjerat diselamatkan BBKSDA Riau dan polisi
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020