"Dari yang 10 positif ini, sudah terkonfirmasi satu sembuh. Jadi ini yang menggembirakan. Dari 10 ini, dua meninggal (WNA-red). Tinggal delapan, dan dari delapan yang dirawat, satu sembuh," kata Koster dalam wawancaranya yang disiarkan langsung stasiun televisi swasta di Denpasar, Senin.
Gubernur mengemukakan, dari 10 kasus positif COVID-19 di Bali, lima orang merupakan WNA dan lima WNI. Untuk yang WNA, dua orang meninggal dan tiga orang dirawat di RSUP Sanglah dan RSUD Tabanan.
Sementara lima WNI yang positif COVID-19, rinciannya satu orang merupakan pekerja Bali yang datang dari bekerja di kapal pesiar di Italia, satu orang perawat, dan tiga orang sisanya itu pergerakannya dari Bali-Jakarta dan Bali-Surabaya. "Jadi, kira-kira terkenanya dari Jakarta atau Surabaya," ucapnya.
Untuk mereka yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Pulau Dewata hingga saat ini secara kumulatif berjumlah 141 orang. Dari hasil pemeriksaan sampel swab, sebanyak 90 orang hasilnya negatif dan 10 positif, serta 41 pasien masih sedang menjalani perawatan di sejumlah RS.
Koster menambahkan, dalam waktu dekat juga akan tiba ribuan warga Bali dari luar negeri yang sebelumnya bekerja di kapal pesiar, sebagai tenaga spa, maupun sedang menempuh pendidikan.
Baca juga: Satgas: Sembilan kasus positif COVID-19 di Bali
"Untuk pekerja kapal pesiar dari Italia saja mencapai ratusan orang," ucap pria yang juga mantan anggota DPR tiga periode itu
Sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19 dari warga Bali yang baru tiba dari luar negeri, kata Koster, sudah disiapkan mulai dari kedatangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Baca juga: Masyarakat Bali tetap di rumah setelah Nyepi antisipasi COVID-19
Selain itu, untuk tempat karantina, juga sudah disiapkan menggunakan Bapelkesmas dan BPSDM Provinsi Bali dan sejumlah balai diklat yang dimiliki Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan, yang totalnya ada sekitar 1.000 tempat tidur.
Baca juga: Satgas COVID-19 Bali: Ada tambahan tiga kasus positif
Di tempat karantina tersebut sudah disiapkan konsumsi secara gratis, tenaga medis dan tenaga keamanan. "Jadi saya minta agar mengikuti masa karantina dengan tertib, karena kalau dari pemeriksaan rapid test hasilnya negatif tentu boleh pulang dan mengikuti isolasi mandiri di rumah masing-masing," kata Koster.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020