• Beranda
  • Berita
  • Analis ingatkan pemerintah perlu antisipasi dampak karantina wilayah

Analis ingatkan pemerintah perlu antisipasi dampak karantina wilayah

30 Maret 2020 16:28 WIB
Analis ingatkan pemerintah perlu antisipasi dampak karantina wilayah
Analis kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah. (ANTARA/Istimewa)

Ini harus diantisipasi mengenai efek domino karantina wilayah

Analis kebijakan publik dari Universitas Trisakti  Jakarta Trubus Rahadiansyah mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak terburuk apabila karantina wilayah jadi diterapkan.

"Ini harus diantisipasi mengenai efek domino karantina wilayah," kata Trubus dihubungi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Analis sarankan penerapan karantina pulau terkait COVID-19

Efek domino yang bisa terjadi misalnya penjarahan pusat perbelanjaan, kriminalitas meningkat dan lainnya. Hal tersebut dapat terjadi apabila masyarakat kelaparan dan pasokan logistik tidak terpenuhi.

Sebagai contoh, ujar dia, situasi yang terjadi di beberapa negara misalnya Italia, Spanyol, Meksiko dan India. Oleh sebab itu, Indonesia diminta mewaspadai hal tersebut sebelum terjadi.

"Itu salah satu dampak buruknya. Itu namanya efek domino," kata pengajar di Universitas Trisakti tersebut.

Ketika Presiden Joko Widodo pertama kali mengumumkan kasus Warga Negara Indonesia (WNI) positif virus corona, setelah itu orang berbondong-bondong memborong logistik dan obat-obatan karena panik.

Baca juga: Pengusaha minta distribusi pakan ternak tidak dibatasi saat karantina

Oleh sebab itu pemerintah harus bisa mengantisipasi dan belajar dari gejolak sosial yang terjadi termasuk di berbagai negara akibat penerapan karantina sehingga tindakan melawan hukum yaitu penjarahan dan kriminalitas tidak terjadi.

"Jadi pemerintah daerah harus betul-betul menghitung ini untuk jangka pendek. Dalam kebijakan publik itu ada skenario planning," katanya.

Setelah itu, Trubus menyarankan pemerintah mengkaji atau menyiapkan jangka menengah apabila karantina wilayah diberlakukan. Hal itu misalnya ketersediaan alat-alat kesehatan, obat-obatan, rumah sakit, tenaga medis dan sebagainya.

Sebagai gambaran, ujar dia, kondisi di DKI Jakarta di mana pasien COVID-19 terus meningkat secara drastis. Bahkan, pemerintah telah menyiapkan Wisma Atlet Kemayora  hingga hotel bagi tenaga kesehatan.

"Kepala daerah harus siap. Mampu menampung adanya lonjakan itu," kata dia.

Baca juga: Antisipasi COVID-19, desa di Banda Aceh karantina wilayah mandiri

 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020