Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto dikonfirmasi Senin mengatakan, penambahan pembatalan akan dilakukan awal April 2020, yakni sebanyak 6 perjalanan KA dibatalkan, sehingga total akan ada 18 perjalanan KA pada April 2020 yang akan mengalami pembatalan operasional.
"Untuk hari biasa total ada sebanyak 41 perjalanan KA jarak jauh di Daop 8 Surabaya, dengan rincian 33 KA pemberangkatan awal dari Daop 8 Surabaya ditambah 8 KA perjalanannya melintas di Daop 8 Surabaya," katanya.
Dengan adanya 18 pembatalan perjalanan, kata dia, maka April 2020 jumlah perjalanan hanya tinggal 23 perjalanan KA jarak Jauh, dengan rincian 16 KA pemberangkatan awal dari Daop 8 Surabaya ditambah 7 KA perjalanannya melintas di Daop 8 Surabaya.
Baca juga: Cegah COVID-19, KAI batalkan perjalanan 28 kereta jarak jauh
"Kemungkinan bisa bertambah lagi jumlahnya, sebab saat ini kami masih melihat kondisi dan evaluasinya," kata Suprapto kepada wartawan.
Sementara itu total 18 perjalanan kereta api yang dibatalkan operasionalnya masing-masing KA Sembrani, KA Gumarang, KA Songoriti, KA Sancaka Utara, KA Mutiara timur, KA logawa, KA Gaya Baru malam Selatan, KA Argo Wilis, KA Mutiara Selatan, KA Turangga serta KA Malabar.
Berikutnya KA Pasundan, KA Jayakarta, KA Dharmawangsa Ekspes, KA Malioboro Ekspres, KA Sancaka, KA Majapahit, serta KA Ambarawa Ekspres.
"Akibat dari kebijakan itu, jumlah penumpang KA di wilayah Daop 8 Surabaya mengalami penurunan yang sangat signifikan, dari 40 ribu lebih pada hari biasa, kini berada di kisaran 8 ribuan penumpang," katanya.
Baca juga: KAI: 32 perjalanan KA lintas selatan Jawa dihentikan demi cegah Corona
Ia berharap, masyarakat Jawa Timur mematuhi semua arahan dari pemerintah dalam hal penanganan pencegahan penyebaran COVID-19 ini, dengan tetap tinggal dan beraktifitas di rumah, serta menghindari dari kerumunan dengan menjaga jarak minimal 1 meter.
"Bagi masyarakat yang sudah membeli tiket dan ingin membatalkan atau mengubah jadwal, agar menggunakan fasilitas layanan daring tiket di aplikasi KAI ACCESS agar tidak perlu ke luar rumah," kata Suprapto, mengimbau.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020