Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menyediakan 40 bilik sterilisasi berisi layanan penyemprotan disinfektan di area publik untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona baru (COVID-19) di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu.Apapun fasilitas yang kita buat, yang paling penting adalah masyarakat mau mengikuti imbauan dan menggunakannya untuk kesehatan kita semua
"Ada 40 unit bilik sterilisasi ditempatkan di sejumlah area publik, seperti di MPP (Mal Pelayanan Publik), pasar, halaman rumah sakit, dan kantor-kantor yang memberikan pelayanan kepada warga kota," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Senin.
Bilik sterilisasi tersebut terbuat dari aluminium berdinding kaca berukuran sekitar 1,5x1 meter, dengan ketinggian 1,90 meter merupakan cara instan memastikan seseorang terbebas dari virus yang paling ditakuti masyarakat dunia dewasa ini.
Di dalam bilik itu dilengkapi dengan instalasi pipa terhubung springkle atau percikan yang berfungsi mengalirkan disinfektan ke seisi ruang sterilisasi tersebut.
Sebelum seseorang masuk ruang steril dilakukan pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu dan diminta mencuci tangan dengan cairan pembersih tangan.
Ia mengharapkan ruang sterilisasi efektif membunuh bakteri dan virus.
"Siapa pun yang datang terlebih dahulu mencuci tangan dengan 'hand sanitizer' (cairan pembersih tangan) dan di cek suhu tubuh, baru kemudian masuk ke bilik agar tubuhnya steril dari virus sebelum beraktivitas," katanya.
Baca juga: Guru Besar : Kandungan disinfektan bilik sterilisasi di Surabaya aman
Ia mengaku tidak bosan mengingatkan warga setempat agar meningkatkan partisipasi dalam pencegahan penyebaran virus yang menyerang paru-paru manusia itu.
Data terakhir Dinas Kesehatan Banda Aceh menyebut 75 orang dalam pemantauan (ODP) hingga Sabtu (28/3). Data tersebut menunjukkan dari sebelumnya yang 52 ODP dan dua orang dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (27/3).
"Kita ingin masyarakat tetap mengikuti imbauan pemerintah, ikuti protokol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah. Apapun fasilitas yang kita buat, yang paling penting adalah masyarakat mau mengikuti imbauan dan menggunakannya untuk kesehatan kita semua. Kita tidak ingin ada warga yang bertambah terpapar virus COVID-19 ini," kata Wali Kota Aminullah.
Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani pekan lalu mengatakan jumlah ODP se-Aceh terjadi peningkatan dari 266 menjadi 320 orang, tersebar di kabupaten/kota.
"Ada empat orang dinyatakan positif corona, tiga orang di antaranya dalam perawatan dan satu orang dinyatakan meninggal dunia pada Senin (23/3)," katanya.
Baca juga: Warga Tulungagung bangun gerbang sterilisasi antisipasi COVID-19
Baca juga: Lapas-rutan sediakan bilik sterilisasi cegah COVID-19
Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020