Melalui keterangan persnya pada Senin, Kia menyatakan bahwa Song akan memimpin dan mempelopori strategi jangka menengah dan jangka panjang yang disebut "Plan S".
"Plan S" menargetkan perubahan ke arah kendaraan listrik dan kendaraan otonom dari sistem bisnis yang berfokus pada mesin berbahan-bakar.
Pada akhir 2025, Kia berencana menawarkan line-up lengkap dari 11 kendaraan listrik.
Dengan adanya model-model ini, Kia ingin mencapai 6,6 persen dari pangsa pasar kendaraan listrik secara global (kecuali China), juga mencapai 25 persen dari pangsa pasar kendaraan ramah lingkungan.
"Secara progresif, kedua strategi tersebut bertujuan untuk membangun posisi perusahaan sebagai pemimpin di industri otomotif masa depan," demikian pernyataan dalam siaran pers.
"Pengalaman Song yang telah malang melintang di industri otomotif serta keahliannya dalam hal operasional di luar negeri akan menjadi aset luar biasa dalam masa transisi perusahaan menuju bisnis masa depan, yang akan mencakup kendaraan listrik dan solusi mobilitas," sambung pernyataan itu.
Sebelum menduduki posisinya sekarang, Song menjabat Head of Global Operations, President of Kia Motors Europe serta Head of Kia Motors Corporation Export Planning Group.
Song meneruskan posisi Han-woo Park yang kini berperan sebagai penasihat perusahaan.
Baca juga: Kia Sorento Next Generation akan mejeng di Geneva Motor Show
Baca juga: Penjualan kendaraan di pasar Korea Selatan turun bulan lalu
Baca juga: Kia ungkap sketsa Low SUV terbaru
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020