"Terdapat penambahan penangkapan satu terduga teroris di Batang atas nama ZN," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Penangkapan ZN merupakan pengembangan kasus setelah penangkapan empat terduga teroris di Batang. Empat terduga teroris tersebut berinisial MS, MW, MT, dan MF. MT diketahui tewas setelah petugas Densus 88 menembaknya dengan timah panas karena MT melawan saat hendak ditangkap.
Baca juga: Polri: Empat terduga teroris di Batang Jateng anggota JAD
"Sehingga total ada lima terduga teroris yang telah diamankan," kata Argo.
Kelimanya merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Batang, Kendal, dan Makassar.
Dari hasil pemeriksaan, dalam jaringannya, ZN berperan sebagai perakit bom.
Baca juga: Densus 88 tembak mati seorang terduga teroris di Batang, Jateng
"ZN sudah pernah melakukan uji coba pada bom yang dirakitnya sendiri. Namun Densus 88 berhasil menangkap ZN sebelum dia melakukan aksinya," kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.
Argo merinci sejumlah barang bukti yang disita oleh Densus 88 saat penangkapan ZN di antaranya senjata api, wadah untuk membuat bom rakitan, bahan racikan yang sudah dilengkapi dengan switching.
Baca juga: Polri benarkan Densus 88 tembak terduga teroris di Batang Jateng
Kelompok JAD diketahui terkait dengan sejumlah peristiwa teror di Indonesia, di antaranya bom molotov di gereja di Samarinda pada 2016, bom Thamrin pada 2016, bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta pada 2016, bom Kampung Melayu pada 2017, dan bom Surabaya pada 2018.
Pada Juli 2018, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memutuskan membekukan organisasi JAD serta menyatakan JAD sebagai kelompok terlarang.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020