Bank Dunia merekomendasikan enam langkah dalam mengatasi dampak wabah Virus Corona baru atau COVID-19 terhadap perekonomian, khususnya untuk berbagai negara berkembang yang ada di kawasan Asia Timur dan Pasifik.Sekarang dihadapkan dengan guncangan ekonomi global
Rekomendasi itu masuk dalam laporan Bank Dunia bertajuk East Asia and Pacific In The Time of COVID-19 yang menyatakan bahwa wabah Virus Corona telah menyebabkan guncangan pada ekonomi global, termasuk negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik.
“Negara di Asia Timur dan Pasifik sudah menghadapi ketegangan perdagangan internasional dan dampak penyebaran COVID-19. Sekarang dihadapkan dengan guncangan ekonomi global,” kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Rekomendasi pertama adalah adanya kapasitas perawatan kesehatan yang cukup untuk memenuhi permintaan, sebab diproyeksikan pandemi ini akan berlangsung dalam jangka panjang.
Rekomendasi kedua adalah harus terintegrasi antara kebijakan pada bidang kesehatan dan ekonomi makro dalam menanggulangi pandemi COVID-19, seperti adanya langkah fiskal yaitu berupa subsidi pembiayaan kesehatan dan perawatan bagi pasien.
“Itu akan membantu penanggulangan COVID-19 dan memastikan bahwa kerugian sementara dalam bidang ekonomi tidak berubah menjadi kerugian jangka panjang dalam bentuk modal manusia,” tulis laporan tersebut.
Baca juga: Bank Dunia setujui beri pinjaman 300 juta dolar AS ke RI
Rekomendasi ketiga adalah kerja sama internasional maupun kemitraan lintas batas antara pemerintah dan swasta harus ditingkatkan untuk memenuhi produksi, pasokan, serta layanan medis dalam menghadapi pandemi.
“Kerja sama internasional yang kuat bisa menjadi cara paling efektif untuk melawan ancaman ini dan untuk memastikan stabilitas keuangan setelahnya,” kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo.
Rekomendasi keempat adalah kebijakan perdagangan harus tetap terbuka sehingga pasokan medis dapat tersedia untuk semua negara sekaligus memfasilitasi pemulihan ekonomi secara cepat.
Baca juga: Bank Dunia, ADB tawarkan bantuan ke Indonesia tangani COVID-19
Rekomendasi kelima adalah adanya pelonggaran kredit untuk memperlancar konsumsi rumah tangga dan membantu perusahaan agar bertahan dari goncangan yang sedang terjadi.
Laporan tersebut juga menekankan perlu adanya penggabungan langkah-langkah di bawah pengawasan regulasi yang baik sebab banyak negara di kawasan telah menanggung beban utang perusahaan dan rumah tangga yang tinggi.
“Untuk negara-negara lebih miskin maka keringanan utang akan sangat penting sehingga sumber daya dapat difokuskan pada pengelolaan dampak ekonomi dan kesehatan dari pandemi,” tulis laporan itu.
Baca juga: Bank Dunia desak G20 tidak batasi ekspor untuk pasokan pandemi
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020