• Beranda
  • Berita
  • Arus penumpang di Bandara El Tari Kupang anjlok hingga 50 persen

Arus penumpang di Bandara El Tari Kupang anjlok hingga 50 persen

31 Maret 2020 15:20 WIB
Arus penumpang di Bandara El Tari Kupang anjlok hingga 50 persen
Area chekin di Bandara El Tari Kupang tampak sepih. Gambar di ambil Selasa, (31/3). (ANTARA/Bernadus Tokan)

iasanya yang pulang ke Kupang rata-rata sampai 3.000 per hari, tetapi sekarang hanya sekitar 1.000 lebih

Arus penumpang di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami penurunan dratis dari rata-rata lebih dari 3.000 penumpang menjadi kurang dari 2.000 penumpang per hari atau turun sekitar 50 persen.

"Penurunan arus penumpang ini, lebih disebabkan karena adanya wabah Virus Corona baru atau COVID-19 yang tengah mewabah saat ini," kata Kepala Humas Bandara El Tari Kupang, Dadang Jaka Ruliawan, di Kupang, Selasa.

"Arus penumpang memang mengalami penurunan cukup signifikan, dari biasanya rata-rata lebih dari 3.000 penumpang, menjadi kurang dari 2.000 penumpang per hari," katanya.

 
Seorang penumpang menjalani tes suhu tubuh sebelum masuk ke terminal Bandara El Tari Kupang, Selasa, (31/3). (ANTARA/Bernadus Tokan)


Penurunan arus penumpang ini juga terjadi pada arus kedatangan di bandara itu.

"Biasanya yang pulang ke Kupang rata-rata sampai 3.000 per hari, tetapi sekarang hanya sekitar 1.000 lebih," katanya.

Dia menambahkan sejauh ini belum ada maskapai penerbangan yang menghentikan operasi karena alasan COVID-19, kecuali pembatalan penerbangan karena alasan minimnya penumpang.

"Hanya penerbangan internasional, tetapi domestik masih tetap beroperasi seperti biasa. Memang ada penghentian tetapi tidak dilakukan secara penuh," katanya.

Ia mengakui ada beberapa maskapai yang membatalkan penerbangan karena alasan tingkat okupansi sedikit, sehingga kalau terbang rugi. "Tetapi itu kebijakan airlines," katanya.

Baca juga: "Thermal scanner" di terminal kedatangan domestik ditambah KKP

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020