"Sebagai BUMN besar, kepedulian Pertamina sudah terbukti dibandingkan perusahaan minyak lain, terutama asing," kata pengamat ekonomi Universitas Riau Dahlan Tampubolon, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Pertamina, lanjutnya, banyak bekerja sama dengan pemda, DPRD serta Dinas Koperasi dan UMKM di Provinsi Riau melalui program kemitraan-bina lingkungan, selain itu BUMN tersebut lebih peduli, antara lain dengan membentuk UMKM binaan dan desa percontohan.
Sebaran CSR Pertamina, lanjutnya, tidak hanya di lingkungan konsesinya, tetapi merata hampir di seluruh Riau. Bahkan, Kabupaten Indragiri Hilir yang tidak memiliki ladang minyak pun memperoleh dukungan Pertamina.
"Itu sebabnya, setelah mengambil alih Blok Rokan, kita berharap CSR atas operasional pengelolaan ladang minyak di Riau menjadi lebih nyata manfaatnya bagi masyarakat," kata Dahlan.
Di sisi lain Dahlan juga berharap bahwa efek pengganda setelah Rokan dikelola Pertamina, bisa berlanjut pasca pengelolaan oleh Chevron, termasuk di antaranya, untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Begitu pula penguatan kapabilitas pengusaha lokal seperti selama ini telah terjadi transfer pengetahuan dan tata kelola bisnis yang berhasil diadopsi oleh SDM lokal.
Terkait manfaat ekonomi, Dahlan mengatakan bahwa kegiatan perminyakan tidak secara langsung berdampak kepada masyarakat.
"Artinya, sektor perminyakan mentransmisi pengaruhnya melalui aktivitas ekonomi lain, seperti penyediaan akomodasi makan-minum yang dibutuhkan oleh karayawan dan pekerja rekanan perusahaan," ujarnya.
Jika nanti pengelolaan dialihkan ke Pertamina, Dahlan meyakini bahwa aktivitas tersebut juga terus berlanjut.
Selama ini, Pertamina aktif melaksanakan CSR di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi di Riau yang diimplementasikan melalui Program Kemitraan (PK) dan Bina Lingkungan (BL), dengan lokasi sasaran yang luas.
Melalui Program Kemitraan (PK) Pertamina membantu pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan memberikan program bergulir.
PK memberikan modal lunak hinga Rp200 juta dengan masa hingga 3 tahun selain itu melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada mitra binaan UMKM. Pada 2019, penyaluran pada bidang pertanian, perdagangan, peternakan, perkebunan, perikanan dan jasa.
Sementara melalui Bina Lingkungan (BL), Pertamina memberi bantuan yang bersifat hibah atau charity berupa pembangunan saranan dan prasarana umum seperti sarana ibadah, sosial kemasyarakatan, dan pendidikan.
Pewarta: Subagyo
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020