Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pihaknya memproyeksikan inflasi pada Maret 2020 sebesar 0,13 persen secara bulanan (month to month/mtm) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,28 persen.Instruksi Presiden adalah jaga betul pasokan barang sehingga harga terjangkau dan kebutuhan pokok terpenuhi
“Berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu keempat bulan Maret itu inflasi sebesar 0,13 persen (mtm) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Meski demikian Perry menyebutkan inflasi pada Maret 2020 akan diperkirakan sebesar 3 persen jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy) atau meningkat dibanding bulan sebelumnya yang hanya 2,98 persen (yoy).
“Kalau dihitung secara tahunan IHK-nya atau inflasinya adalah 3 persen,” ujarnya.
Perry menyatakan rendahnya inflasi tersebut didorong oleh sejumlah komoditas seperti emas perhiasan dan bawang merah yang mengalami kenaikan harga.
Baca juga: Emas melonjak lagi 93 dolar, dipicu penutupan tambang dan inflasi
Perry menegaskan terjaganya harga kebutuhan pokok dalam kondisi seperti saat ini dengan adanya wabah Virus Corona baru atau COVID-19 menjadi sangat penting.
“Instruksi Presiden adalah jaga betul pasokan barang sehingga harga terjangkau dan kebutuhan pokok terpenuhi,” katanya.
Sementara itu, Perry menuturkan untuk deflasi didukung sejumlah bahan pokok seperti cabai merah, cabai rawit, dan angkutan udara yang mengalami penurunan harga.
“Sejumlah komoditas mengalami deflasi berkaitan dengan cabai merah, cabai rawit, dan angkutan udara,” ujarnya.
Baca juga: Uang beredar Februari tumbuh 7,9 persen jadi Rp6.116,5 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020