• Beranda
  • Berita
  • Trump peringatkan warga AS tentang masa sulit dua minggu ke depan

Trump peringatkan warga AS tentang masa sulit dua minggu ke depan

1 April 2020 11:28 WIB
Trump peringatkan warga AS tentang masa sulit dua minggu ke depan
Dokumentasi - Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease Anthony Fauci menyimak dengan Wakil Presiden Mike Pence saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan briefing harian virus korona (COVID-19) di Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Selasa (17/3/2020). ANTARA/REUTERS/Jonathan Ernst/am.

Kami ingin warga Amerika Serikat bersiap untuk hari-hari yang sulit ke depan,

Presiden Donald Trump dan penasihat kesehatannya mendesak warga Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa untuk mengikuti langkah-langkah sosial jarak jauh menjelang "dua minggu yang sulit" saat setidaknya terdapat 100.000 kematian dari virus corona di negara itu.

"Sangat penting bagi rakyat Amerika Serikat untuk mengikuti pedoman selama 30 hari ke depan. Ini masalah hidup dan mati," kata Trump saat konferensi pers di Gedung Putih.

Trump mengatakan dua minggu ke depan akan "sangat, sangat menyakitkan."

"Kami ingin warga Amerika Serikat bersiap untuk hari-hari yang sulit ke depan," ujar Trump.

Koordinator virus corona Gedung Putih Deborah Birx menampilkan grafik yang menunjukkan data dan pemodelan.

Data dan pemodelan itu menunjukkan lompatan besar dalam kematian menjadi 100.000 hingga 200.000 orang dari virus corona dalam dua minggu mendatang.

Trump mengatakan 2,2 juta orang bisa mati, menurut pemodelan itu, jika tidak ada upaya mitigasi yang dilakukan.

Dia mengutip proyeksi tinggi itu ketika mengumumkan pada hari Minggu bahwa dia berencana untuk memperpanjang pedoman federal daripada mengejar keinginan yang sebelumnya dinyatakan untuk membuat ekonomi AS bergerak lagi pada Paskah, 12 April.

"Tidak ada peluru ajaib. Tidak ada vaksin atau terapi ajaib. Itu hanya perilaku: setiap perilaku kita diterjemahkan menjadi sesuatu yang mengubah perjalanan pandemi virus ini selama 30 hari ke depan," kata Birx kepada wartawan, yang memprediksi puncak kematian di Amerika. terjadi dua minggu ke depan.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan upaya mitigasi itu akan mempunyai dampak. "Kami punya alasan untuk percaya bahwa itu berhasil," kata Pence tentang pedoman itu. "Jangan putus asa."

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, yang telah mengatakan sebelumnya bahwa pandemi dapat membunuh antara 100.000 dan 200.000 orang di Amerika Serikat, mengatakan semua upaya telah dilakukan untuk membuat angka-angka itu lebih rendah.

"Kami melakukan semua yang kami bisa," katanya.

Sumber : Reuters

Baca juga: AS beri bantuan kesehatan senilai 2,3 juta dolar pada Indonesia
Baca juga: Ford, GE akan produksi 50.000 ventilator dalam 100 hari

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020