• Beranda
  • Berita
  • Lakukan doa dan usaha beriringan untuk lewati wabah COVID-19, kata MUI

Lakukan doa dan usaha beriringan untuk lewati wabah COVID-19, kata MUI

1 April 2020 13:06 WIB
Lakukan doa dan usaha beriringan untuk lewati wabah COVID-19, kata MUI
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas. (FOTO ANTARA/Anom Prihantoro/am.)

Dari ayat Al Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW kita menyimpulkan ada dua cara membuat hidup kita berarti dan bermakna bagi diri kita dan orang lain yaitu melalui pendekatan keimanan dan pendekatan keilmuan

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan doa dan usaha yang seimbang secara beriringan hendaknya dapat dipraktikkan umat Islam sehingga bisa segera melewati wabah COVID-19.

"Dari ayat Al Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW kita menyimpulkan ada dua cara membuat hidup kita berarti dan bermakna bagi diri kita dan orang lain yaitu melalui pendekatan keimanan dan pendekatan keilmuan," kata Buya Anwar, panggilan karib Anwar Abbas kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Ia menyatakan bahwa di dalam ayat Al Quran disebutkan bahwa  "Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat lebih tinggi."

Sementara hadits Nabi Muhammad SAW, kata dia, berbunyi "Orang yang paling baik adalah orang yang bisa berbuat sesuatu yang paling bermanfaat bagi orang lain."

Dia mengatakan melalui pendekatan keimanan agar diri sendiri dan orang lain semakin mendekatkan kepada Allah SWT dengan berdoa dan bertaubat.

"Karena kita akan semakin sadar dan tahu bahwa Tuhan itu adalah maha kuasa dan dengan kekuasaan-Nya akan bisa menjauhkan musibah ini dari kita," kata dia.

Selain melalui pendekatan keimanan, Buya Anwar mengatakan perlunya umat Islam dan masyarakat menggunakan ilmu pengetahuan.

"Di dalam pendekatan ini kita sadar bahwa Tuhan telah menciptakan alam dan telah membuat dan menetapkan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan-Nya dengan sunnatullah atau 'natural law' atau hukum alam," katanya.

Dari hasil riset dan pengkajian tentang alam, kata dia, periset menemukan kebenaran-kebenaran yang dirumuskan dalam bentuk teori hingga terbentuk ilmu.

"Dengan adanya ilmu maka kita mengenal adanya ahli yaitu orang yang menguasai bidang yang dia tekuni di antaranya adalah dokter dan biolog," katanya.

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa saat berhadapan dengan virus corona maka kita harus diserahkan kepada ahlinya.

"Sebagai seorang Muslim dan Muslimah yang baik maka di tengah wabah ini maka cara terbaik agar bisa berbuat baik kepada orang lain adalah dengan mematuhi protokol medis yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.

Dengan kepatuhan pada protokol medis, kata dia, selain telah berbuat baik kepada diri sendiri juga memberi manfaat yang besar kepada orang lain.

"Karena dengan itu Insya Allah kita dan orang lain akan mendapatkan kemashlahatan serta terhindar dari bahaya dan malapetaka yang kita takutkan," demikian Anwar Abbas.

Baca juga: MUI imbau Muslimin baca Qunut Nazilah agar wabah COVID-19 mereda

Baca juga: Fatwa MUI: Paramedis tangani COVID-19 boleh shalat tanpa wudhu

Baca juga: MUI ajak umat patuhi Ilmuwan dan jangan menyepelekan


 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020