Ia pada Rabu memuji para tenaga kesehatan dan mengatakan saat ini adalah masa yang tak biasa dan mengkhawatirkan bagi negeri.
Charles keluar dari karantina mandiri pada Senin (29/3) setelah mengalami gejala ringan COVID-19. Kantornya mengatakan bahwa calon raja Inggris itu berada dalam keadaan sehat.
Dalam pernyataan yang ia sampaikan melalui video, Charles mengatakan bahwa walaupun ia sudah sembuh, ia masih menjalani pembatasan jarak fisik dan isolasi secara umum.
Istrinya, Camilla, yang hasil uji coronanya negatif, masih melakukan karantina mandiri sampai akhir pekan ini untuk mengantisipasi kemungkinan mengalami gejala.
"Seperti yang kita tahu, ini pengalaman yang tak biasa, membuat frustrasi dan khawatir saat keluarga dan teman-teman tidak lagi bisa bertemu dan struktur kehidupan yang normal tiba-tiba hilang," katanya.
Menurut data pada Selasa (31/3), jumlah kematian akibat virus corona di Inggris naik menjadi 1.789 orang.
Jumlah itu merupakan peningkatan kematian sebesar 27% dalam sehari, salah satunya adalah anak laki-laki berusia 13 tahun, yang sebelumnya tampak tidak punya masalah kesehatan.
"Pada saat yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan membuat cemas semua kehidupan kita, saya dan istri terutama sedang memikirkan mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai di tengah keadaan yang sangat sulit dan tidak normal ini, juga mereka yang menderita penyakit, isolasi dan kesepian," kata Charles.
Sang pangeran juga memuji para tenaga medis yang berada di garis depan pada Layanan Kesehatan Nasional. Ia mengatakan mereka membutuhkan dukungan negara.
Sumber: Reuters
Baca juga: Usai didiagnosis, Pangeran Charles langsung hubungi Harry dan William
Baca juga: Pangeran Charles kena COVID-19, Pangeran Harry ingin "cepat kembali"
Baca juga: Positif corona, Pangeran Charles kabari Ratu Elizabeth
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020