• Beranda
  • Berita
  • Satgas Pangan Polda Kalsel ingat pedagang tak naikkan harga seenaknya

Satgas Pangan Polda Kalsel ingat pedagang tak naikkan harga seenaknya

1 April 2020 23:37 WIB
Satgas Pangan Polda Kalsel ingat pedagang tak naikkan harga seenaknya
Tim Satgas Pangan Polda Kalsel melakukan pemantauan stabilitas harga bahan pokok penting di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin. (ANTARA/Firman)
Satgas Pangan Polda Kalimantan Selatan mengingatkan pedagang untuk tidak bermain curang dan menaikkan harga seenaknya saat virus corona mewabah.

"Kami ingatkan kepada seluruh pedagang dan distributor, tolong situasi ini jangan dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda di luar kewajaran," tegas Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Kombes Pol Masrur di Banjarmasin, Rabu.

Dia mengungkapkan, timnya akan menelusuri jika ada barang pangan dan bahan pokok penting lainnya dijual melebihi harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET). Termasuk jika stok barang tiba-tiba kosong di pasaran yang diduga ada praktik penimbunan.

Baca juga: Satgas Pangan NTB pastikan tidak ada penimbunan bahan pokok

"Hasil pantauan tim di lapangan semuanya masih normal baik harga maupun stok aman. Hanya untuk gula ada kenaikan karena stoknya memang terbatas saat ini dikarenakan distribusi yang kurang lancar," beber Masrur.
Kombes Pol Masrur saat mengecek stok masker yang dijual di Indogrosir. (ANTARA/Firman)


Kepada masyarakat, Masrur mengimbau agar tidak panik dengan membeli barang secara berlebihan atau melakukan aksi borong karena stok bahan pokok penting masih aman di pasaran.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani mengungkapkan, untuk beras stoknya masih aman hingga beberapa bulan ke depan. Bahkan, di gudang Bulog ada 16.000 ton.

Terkait naiknya harga gula pasir yang belakangan membuat masyarakat gundah, menurut Birhasani dikarenakan stoknya terbatas lantaran minimnya bahan baku akibat dampak virus corona.

"Untuk agen, harga gula sudah tinggi, yakni kisaran Rp18.000 per kilogram. Sedangkan di pasaran ada yang jual Rp21.000. Padahal normalnya Rp12.500 saja," katanya.


 

Pewarta: Firman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2020