Kapolsek Gedebage Polrestabes Bandung, Kompol Oesman Imam mengatakan penolakan dari warga sekitar tersebut terjadi pada Rabu (1/4). Menurutnya, warga sekitar menolak karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
"Betul, batal digunakan untuk rapid test, warga menyebut pemberitahuannya mendadak, kurang sosialisasi," kata Oesman saat dihubungi di Bandung, Kamis.
Saat terjadinya penolakan dari warga, menurutnya, di Stadion GBLA sedang dilakukan persiapan pelaksanaan rapid test dari Dinas Kesehatan. Kemudian warga mendatangi Stadion GBLA dan menyampaikan penolakannya.
Baca juga: Pengungsi banjir Kabupaten Bandung akan jalani tes cepat corona
Baca juga: Pemkot Bandung lakukan rapid test COVID-19 awal April
"Sedang dilaksanakan persiapan alat-alat untuk rapid test oleh Dinas Kesehatan, kemarin. Sudah pasang spanduk, meja kursi, hand sanitizer, dan yang lainnya," kata dia.
Meski demikian, menurutnya pelaksanaan tes cepat itu bakal dipindahkan ke tempat lain. Saat ini ia belum mendapat informasi terkait tempat penggantinya. "Sudah dibatalkan, dialihkan ke tempat lain," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal menggelar tes cepat terkait virus corona penyebab COVID-19 pada 4 April 2020 secara lantatur (layanan tanpa turun atau drive thru) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan pihaknya menerima bantuan alat tes sebanyak 2.000 unit. Nantinya tes cepat COVID-19 itu bakal dilakukan kepada 2.948 orang terdaftar di Bandung.*
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020