• Beranda
  • Berita
  • 95 mahasiswa Papua Barat di luar negeri dalam kondisi sehat

95 mahasiswa Papua Barat di luar negeri dalam kondisi sehat

2 April 2020 14:45 WIB
95 mahasiswa Papua Barat di luar negeri dalam kondisi sehat
Dokumen: Peserta pelatihan fiksi mahasiswa Papua Panggil "ko tulis ko pu kisah" bergambar dengan VP Corcom Freeport Indonesia Riza Pratama dan Direktur eksekutif Yayasan lontar Jakarta Yuli Ismartono., Jumlah (28/2).(ANTARA Papua/Muhsidin)

Di Jerman ada 37 orang, salah satunya putra Bapak Gubernur sedangkan di Australia 58 orang

Sebanyak 95 mahasiswa asal Papua Barat yang saat ini berada di luar negeri dalam kondisi sehat, kata Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, Barnabas Dowansiba.

Dihuhungi melalui telepon seluler, Rabu, Barnabas mengutarakan bahwa puluhan mahasiswa itu tersebar dua negara yakni Jerman dan Australia. Seorang di antara mereka adalah putra dari Gubernur Papua Barat.

Baca juga: Tim COVID-19 Permias sediakan konseling bagi pelajar Indonesia di AS

"Di Jerman ada 37 orang, salah satunya putra Bapak Gubernur sedangkan di Australia 58 orang. Kalau di Selandia Baru sudah tidak ada, di China juga tidak ada, semua sudah dipulangkan," kata Barnabas.

Berdasarkan laporan yang diterima, lanjut Dowansiba, sejauh ini seluruh mahasiswa Papua Barat di dua negara itu tidak ada yang mengalami gejala seperti flu, batuk, sakit radang yang mengarah pada penyakit coronavirus disease (COVID-19).

Ia berharap para mahasiswa yang kini sedang menempuh pendidikan di luar negeri itu selalu menjaga kesehatan.

Baca juga: Kisah pelajar Indonesia yang memilih pulang di tengah pandemi COVID-19

Mereka pun diimbau untuk taat terhadap instruksi dan imbauan yang dikeluarkan pemerintah setempat terkait pencegahan dan pengendalian corona.

"Tetap berada di rumah, jaga kesehatan dengan menerapkan budaya hidup bersih dan pastikan tidak terjadi kontak langsung dengan pasien terjangkit," ujar Dowansiba lagi.

Barnabas mengutarakan, untuk saat ini Pemerintah Papua Barat pun belum dapat memulangkan mereka, karena terkendala aturan yang diterapkan pemerintah di negara tersebut tentang pencegahan COVID-19.

"Mau kembali ke Tanah Air tidak bisa, maka satu-satunya cara yang aman agar terhindar virus ya di rumah saja. Sebaiknya seperti itu, saat ini sudah tidak ada negara yang aman dari corona maka langkah bijak ya ikuti instruksi pemerintah," katanya.

Baca juga: Pandemi COVID-19, pelajar Indonesia di mancanegara dibimbing daring

 

Pewarta: Toyiban
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020