Seorang terduga COVID-19 atau pasien dalam pemantauan (PDP) meninggal dunia, tidak lama setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis.
Juru Bicara COVID-19 Riau, dr. Indra Yovi Sp.P (K) di Pekanbaru membenarkan hal tersebut dan mengatakan pasien tersebut meninggal pada Rabu (1/4) malam. “Iya benar ada satu PDP meninggal dunia. Tadi malam meninggalnya,” katanya.
Ia menjelaskan pasien tersebut memang baru dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad pada malam kemarin. Tim medis baru menangani pasien tersebut sekitar tiga jam, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Namun, dr Indra Yovi belum bersedia menjelaskan lebih lanjut riwayat pasien tersebut. Belum bisa dipastikan apakah pasien tersebut positif mengidap COVID-19.
Baca juga: Diskominfo: 4.444 TKI dari Malaysia pulang lewat Riau
Baca juga: Pandemi COVID-19, Kemenag Riau salurkan paket sembako bagi mustahik
Baca juga: Pekanbaru Rapid Test serentak pada Kamis untuk TKI dari Malaysia
Dengan kematian tersebut, maka di Riau sudah dua PDP yang meninggal, namun hasilnya belum diketahui apakah positif COVID-19 atau tidak. Pada bulan Maret lalu seorang PDP juga meninggal dunia saat dirawat di RSUD Dumai.
Hingga kini hasil uji swab pasien juga belum diumumkan apakah almarhum positif COVID-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau hingga Kamis sore terdapat 119 PDP. Jumlah kasus positif tiga orang, dimana satu pasien sudah sehat dan boleh pulang.
Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) kini mencapai 20.004 orang. Pertambahan ODP disebabkan banyak warga Riau mayoritas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kembali dari Malaysia akibat kebijakan karantina wilayah negeri jiran itu.
Selain itu, pertambahan ODP juga karena banyak warga Riau pulang dari daerah penularan seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.*
Baca juga: Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru anjlok hingga 50 persen
Baca juga: Pemprov Riau tambah anggaran penanggulangan COVID-19 Rp160 miliar
Baca juga: Satu pegawai Chevron di Riau positif COVID-19
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020