"Dari jumlah itu, tidak semua masyarakat Kepri. Sebanyak 43 dari Kepri dan 57 persen dari luar, misalnya Riau, Padang, Medan," kata Plt. Gubernur Kepri Isdianto di Batam, Kamis.
Ia meminta pemerintah pusat memberikan perhatian kepada PMI yang pulang melalui Kepri, mengingat pelabuhan-pelabuhan di Kepri menjadi satu-satunya pintu masuk.
Isdianto berharap agar daerah lain yang sebenarnya memiliki pintu masuk bagi TKI untuk membuka daerahnya, agar tidak semuanya masuk melalui Kepri.
Baca juga: Malaysia "lockdown", ribuan pekerja migran Indonesia pulang via Batam
Baca juga: Plt Gubernur ingin TKI dari Malaysia tidak menumpuk di Kepri
Baca juga: Seorang TKI bermasalah diisolasi di RSUP Kepri
"Harapan saya tentunya, Menko untuk mengingatkan semua tidak menutup daerah mereka bagi TKI dan PMI yang akan pulang. Karena kita mengalami kesulitan, Riau menutup pintu masuk PMI dan TKI, sehingga akan terjadi penumpukan," kata Gubernur.
Apabila daerah-daerah di Riau membuka pintu masuk TKI langsung dari Malaysia, maka jumlahnya tidak akan menumpuk di Kepri untuk menunggu pulang ke daerah asal masing-masing.
"Warga kita yang kembali sudah banyak, itu wajib diurus, tambah lagi yang bukan warga Kepri, ini repot," kata dia.
Di tempat yang sama, Sekda Kepri TS Arif Fadilah menyatakan jumlah TKI dari daerah lain yang masih tinggal di Kepri masih banyak.
Tentu saja, setiap TKI yang masuk diperiksa kesehatannya. Bila suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius maka akan langsung ditangani.
Khusus TKI yang pulang melalui Karimun, ada yang langsung melanjutkan perjalanan ke daerah lain di Indonesia melalui jalur laut, dan ada pula yang masih menunggu jadwal kepulangan.
"Kalau masih ada tertinggal, ada penginapan, hotel tersendiri, dan ada juga SMP 2 Tebing sambi menunggu jadwal kembali mereka, menunggu jadwal Pelni," kata dia.
Sedang yang melalui Batam, seluruhnya dalam pantauan Gugus Tugas setempat. Ada yang langsung melanjutkan pulang ke daerah masing-masing melalui jalur laut dan udara, ada juga yang menunggu pulang.
TKI yang masih menunggu jadwal pulang, diinapkan di Asrama Haji Batam, sambil dipantau oleh petugas kesehatan.
"Yang di Batam, laporan hari ini, 1.200 orang. Mudah-mudahan semakin hari semakin kurang. Kalau Riau dibuka, jumlahnya jauh berkurang, seperti Bengkalis, Selat Pahat, Tebing Tinggi," kata dia.*
Baca juga: 200 TKI yang akan dipulangkan dari Malaysia bebas COVID-19
Baca juga: Polda Kepri selamatkan 142 orang pekerja migran Indonesia
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020