“Kami sangat senang dapat membuat fitur Passport yang memungkinkan para pengguna Tinder untuk berkenalan dengan siapapun di dunia ini. Dan kini, fitur Passport dapat diakses secara gratis oleh semua pengguna Tinder.” kata CEO Tinder, Elie Seidman, dalam keterangan tertulis, Kamis.
Sejak sebagian besar negara di dunia melakukan karantina, pengguna Tinder mulai menggunakan fitur Passport untuk “jalan-jalan” ke negara tersebut. Tinder mencatat penggunaan fitur tersebut meningkat selama pekan terakhir bulan Maret di Brasil (15 persen), Jerman (19 persen), Prancis (20 persen) dan India (25 persen).
“Kami berharap para pengguna Tinder yang sedang merasa gelisah dan sedang haus berinteraksi dengan orang lain bisa menggunakan Passport untuk “berpindah tempat” kemana saja, keluar dari tempat karantina mereka," ujar Elie Seidman.
"Kami terinspirasi dengan bagaimana pengguna memanfaatkan aplikasi Tinder untuk saling menyemangati, dan kami ingin mendukung solidaritas sosial yang terbentuk karena ini," dia melanjutkan.
Untuk menggunakan fitur Passport secara gratis, pengguna harus memperbarui aplikasi Tinder ke versi 11.12 iOS dan Android. Pengguna dapat mengganti lokasi dengan cara, pilih ikon profil, lalu pilih pengaturan, kemudian pilih lokasi, dan “tambahkan lokasi baru."
Selanjutnya, pengguna bisa mencari sebuah kota atau menandai sebuah kota di peta, lalu mereka dapat mulai untuk swipe, matching, dan mengobrol dengan pengguna Tinder di destinasi yang dipilih.
Pengguna hanya bisa berada di satu kota secara virtual, tetapi Anda bisa berpindah lokasi sebanyak yang diinginkan. Pengguna dapat melihat profile pengguna lain yang disukai hingga sehari setelah berpindah lokasi.
Sementara itu, tidak hanya fitur Passport, Tinder juga melihat adanya jumlah Swipes yang meningkat pada hari Minggu (29/3) jika dibandingkan dengan hari lain dalam sepanjang sejarah Tinder, yaitu lebih dari 3 miliar Swipes.
Dalam beberapa pekan terakhir, di seluruh dunia, semakin banyak pengguna Tinder yang meng-Swipe kanan orang baru, melakukan percakapan lebih banyak dan lebih lama. Tinder melihat kecenderungan orang untuk bertanya “Apakah kamu baik-baik saja?" daripada hanya memberikan emoji
Tinder juga mencatat percakapan sehari-hari di seluruh dunia rata-rata meningkat sebesar 20 persen dan durasi percakapan tersebut juga meningkat 25 persen lebih lama. Percakapan di Indonesia meningkat dengan rata-rata sebesar 23 persen dan rata-rata durasi percakapan meningkat 19 persen lebih lama.
Penggunaan kata-kata, seperti di rumah saja, jaga kesehatan, jaga jarak, apa kabar, cuci tangan serta emoji wajah menjadi lebih banyak digunakan di bio para pengguna.
Baca juga: Kencan "online" di tengah virus corona
Baca juga: Pemilik Tinder dituntut karena akun palsu
Baca juga: Facebook luncurkan aplikasi kencan pesaing baru Tinder
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020