"Lagu Pejamkan Matamu bisa diibaratkan sebuah catatan pengingat tentang hari-hari depan. Di mana kita diminta untuk tetap peka dan sadar pada hidup dan segala jalan ceritanya," kata Pusakata melalui keterangan resminya, Jumat.
"Biar tenang hati melangkah. Biar lelap di malam-malam yang harusnya menjadi tempat bersandar, ketika lelah dalam mengarungi kehidupan," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: "Lagu Pesisir", lagu baru dari Pusakata
Baca juga: Payung Teduh - Pusakata kolaborasi garap lagu Dian Pramana Poetra
Lagu "Pejamkan Matamu" sendiri merupakan satu dari tiga lagu dalam proyek terbaru Pusakata bertajuk "Sisir Kota Pesisir", yang menurutnya merupakan stimulan bagi asupan energi dalam menciptakan karya hasil serapan alam sekitar.
Pusakata yang bernama asli Mohammad Istiqamah Djamad itu menjelaskan, "Sisir Kota Pesisir" adalah momentum penyadaran diri bahwa alam sudah memberi banyak kepada manusia, sehingga sudah sepatutnya manusia juga menjaga alam.
"Bahkan alam juga selalu memberi tanda bila akan terjadi sesuatu, namun terkadang kita lupa membaca tanda bahkan tidak menghiraukan tanda tersebut," ujarnya.
Ide awal "Sisir Kota Pesisir" lahir pada 2015 ketika Pusakata melihat betapa Indonesia begitu indah, kaya, dan sangat luas terutama pada daerah pesisir, yang garis pantainya terbentang kurang lebih 100.000 km panjangnya.
Kondisi demografi, sumber daya dan masyarakat pesisir menggugah Pusakata untuk menangkap dan merangkum potensi wilayah pesisir di Indonesia ke dalam sebuah karya.
Tak hanya keindahan dan potensinya, kehidupan di kawasan pesisir juga menyisakan problema, salah satunya ketersediaan air bersih yang terbatas.
"Oleh sebab itu, Pusakata bertekad untuk menyisihkan sebagian hasil penjualan lagu-lagu ciptaan di proyek "Sisir Kota Pesisir" ini untuk membangun sarana penyediaan air bersih di pesisir," kata dia.
Baca juga: Is Pusakata, si merdu yang dinanti di Java Jazz 2019
Baca juga: Promo lagu baru The Virgin tertunda akibat corona
Baca juga: "Follower" tembus 100 ribu, Rian D'Masiv "cover" lagu baru Suho EXO
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020