Seminar daring dengan media video telekonferensi tersebut, kata Andika, akan dilakukan rutin agar RSAD dapat mempelajari bagaimana RSPAD Gatot Subroto menangani pasien COVID-19 serta berbagi pengalaman.
"Sudah saya sampaikan juga, mulai besok kami ada sesi selama 1 jam setiap hari, sesi seperti ini melalui zoom. Kami mulai pukul 13.00—14.00 WIB,” kata Andika berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: KSAD minta pengadaan laboratorium tes cepat di RSPAD dipercepat
Baca juga: Cegah corona, TNI AD siapkan kendaraan khusus penyemprot disinfektan
Baca juga: KSAD usul pasang alat pemantau pasien di ruang isolasi RSPAD
Andika mengatakan bahwa RSAD adalah salah satu harapan dari masyarakat di dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di seluruh Indonesia.
Walaupun disadari masing-masing RSAD masih terbatas kesiapan peralatan maupun tenaga dokter spesialis paru, menurut KSAD, paling tidak RSAD bisa belajar dari RSPAD yang sudah melayani begitu banyak pasien (COVID-19) dalam 2 bulan terakhir.
Di dalam webinar tersebut, setiap RSAD ataupun rumah sakit bantuan COVID-19 lainnya dapat melakukan sesi tanya jawab dan mendapatkan wawasan tentang penanganan COVID-19.
Momentum pembelajaran itu, kata Andika, dapat dimaksimalkan.
“Jadi, jangan ragu-ragu (bertanya), pada hari ini, jelas sudah direncanakan ada empat pembicara. Akan tetapi, harus ada juga waktu untuk pertanyaan dari seluruh titik," kata Andika.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020