Dilansir Reuters, Burberry mengatakan penjualannya di pekan-pekan terakhir Maret anjlok hingga 80 persen sebagai dampak virus corona.
Dampak itu terasa di China dan menyebar ke Eropa dan Amerika Serikat, membuat toko-toko jadi tutup dan menyurutkan konsumsi belanja barang-barang mewah.
Baca juga: Gara-gara virus corona, Giorgio Armani gelar pertunjukan daring
Baca juga: "Hand sanitizers" dan masker jadi aksesoris wajib di LFW 2020
Saat ditanya dalam konferensi pers tentang pasokan alat pelindung diri, benda masih dibutuhkan oleh banyak petugas medis, Hancock mengatakan Burberry mengalihkan produksinya untuk membuat baju pelindung.
"Burberry layak mendapatkan penghargaan atas apa yang telah mereka lakukan sejauh ini untuk negara dan semoga banyak baju akan dibuat oleh Burberry kelak," katanya.
Baca juga: Corona, Chanel janjikan donasi jutaan dolar dan turut produksi masker
Baca juga: Casio diskon 25 persen, antar gratis selama #dirumahaja
Baca juga: Pekan Mode Australia batal karena corona
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020