Harga getah karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, anjlok di tengah wabah virus Corona atau COVID-19 yaitu menjadi Rp4.500 per kilogram (Kg) atau turun dibandingkan sebelumnya yang masih mencapai Rp7.000/Kg.Kalaupun ada tengkulak yang membeli getah karet dengan harga murah hanya sekitar Rp4.500 per kilogram
"Saat ini harga getah karet mingguan anjlok menjadi Rp4.500/Kg," kata Abas salah seorang petani karet di Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Minggu.
Dia mengemukakan, penurunan harga jual getah karet bersih tersebut terjadi sejak beberapa pekan terakhir di saat masyarakat sedang kesulitan ekonomi di tengah mewabahnya virus Corona di berbagai daerah termasuk di Kabupaten OKU.
Menurut dia, penurunan harga tersebut berdampak pada bertambah sulitnya perekonomian masyarakat khususnya para petani karet di wilayah setempat.
"Belum lagi ditambah cuaca yang tidak menentu membuat hasil sadapan karet menurun drastis hingga membuat petani kesulitan ekonomi," katanya.
Hal senada dikatakan Novi petani karet lainnya menambahkan selain harga anjlok, untuk menjual getah karet saat ini juga sulit karena nyaris tidak ada tengkulak yang mau menampung hasil bumi tersebut.
Menurut Novi, hal tersebut disebabkan perusahaan tempat penampungan getah karet hasil sadapan petani di Palembang tutup akibat COVID-19.
"Kalaupun ada tengkulak yang membeli getah karet dengan harga murah hanya sekitar Rp4.500 per kilogram," ujarnya.
Sementara itu, menurut Pardi salah seorang tengkulak di wilayah setempat mengaku terpaksa tidak lagi membeli getah karet sejak 21 Maret 2020 karena pabrik karet yang terletak di Palembang tutup akibat COVID-19.
"Pada 21 Maret lalu pihak pabrik telah mengeluarkan surat edaran kalau pabrik mereka tutup. Tentu saya bingung mau dijual kemana getah karet tersebut sehingga terpaksa tidak membeli dari petani," ujar dia.
Baca juga: Gapkindo prediksi penjualan karet di pasar lokal masih naik tahun ini
Baca juga: Harga karet Sumsel merosot 5 persen dipengaruhi kondisi China
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020