"Berdasarkan pendataan sementara yang kami lakukan, bencana tersebut terjadi di tujuh desa dari dua kecamatan, yakni Gumelar dan Lumbir," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Dalam hal ini, kata dia, empat rumah warga yang tersebar di beberapa wilayah Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar, dilaporkan terkena material longsoran dan beberapa rumah lainnya terancam longsor.
Menurut dia, material longsoran juga menutup akses jalan Desa Gumelar di beberapa titik.
Selain tanah longsor, lanjut dia, banjir bandang dari luapan Sungai Cipandan juga sempat menerjang Grumbrul Padawaras Capiturang, Desa Gumelar, sehingga merusak warung sayur nonpermanen dan tembok keliling rumah warga.
"Saat sekarang banjir bandang di Desa Gumelar telah surut," katanya.
Ia mengatakan tanah longsor juga dilaporkan mengenai dua rumah warga Desa Samudra Kulon, Kecamatan Gumelar, dan dua rumah warga Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar.
Menurut dia, beberapa wilayah Desa Cihonje juga sempat digenangi banjir akibat luapan Sungai Tajum.
Sementara di Desa Kedungurang, Kecamatan Gumelar, tanah longsor menutup akses jalan menuju Gumelar, serta pohon tumbang menimpa atap rumah warga di tiga titik.
Selain di Desa Kedungurang, pohon tumbang juga menimpa dua rumah warga di Desa Gancang, Kecamatan Gumelar, sedangkan di Desa Cilangkap, Gumelar, dinding dapur rumah warga jebol akibat tebing longsor.
"Di Desa Cingebul, Kecamatan Lumbir, dilaporkan ada jembatan yang putus akibat longsor. Kami masih terus melakukan asesmen," kata Titik.
Menurut dia, personel BPBD Kabupaten Banyumas bersama sukarelawan dan masyarakat juga melaksanakan kerja bakti untuk menyingkirkan material longsoran yang menimpa rumah warga maupun menutup akses jalan.
Informasi yang dihimpun, hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (4/4) siang hingga malam hari juga mengakibatkan longsor dan banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, salah satunya Kecamatan Karangpucung yang berbatasan dengan Banyumas.
Camat Karangpucung Martono mengatakan sebanyak 14 keluarga yang terdiri atas 60 jiwa mengungsi ke rumah famili dan Pondok Pesantren Al Barokah karena rumah mereka yang berada di Dusun Cadasmalang RT 20 dan RT 21 RW 05, Desa Babakan, terancam longsor.
"Mereka mengungsi karena menghindari longsor susulan yang dapat mengancam keselamatan warga," jelasnya.
Ia mengatakan hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (4/4) siang hingga malam hari mengakibatkan fondasi jembatan di Desa Bengbulan ambruk sehingga membahayakan kendaraan yang lewat, serta tanaman padi di sawah seluas 1 hektare terancam gagal panen akibat tanggul jebol. ***3***
Baca juga: BPBD Banyumas: angin kencang terjang sejumlah desa
Baca juga: Delapan desa di Banyumas-Jateng masih tergenang banjir
Baca juga: Belasan rumah terdampak pergerakan tanah di Banyumas
Baca juga: Enam kendaraan terseret banjir bandang Sungai Logawa-Banyumas
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020