Perajin masker kain di Kabupaten Lebak, Banten, kebanjiran order dari konsumen sejak sepekan terakhir sehingga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi dan menyerap tenaga kerja lokal.Permintaan masker tersebut, selain dari wilayah Kabupaten Lebak juga dari DKI Jakarta, Bogor, Tangerang ,dan Bekasi.
"Kami merasa kewalahan melayani permintaan masker kain," kata Rohmat (40), seorang perajin di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Minggu.
Permintaan masker tersebut, selain dari wilayah Kabupaten Lebak juga dari DKI Jakarta, Bogor, Tangerang ,dan Bekasi.
Para konsumen itu kemungkinan memesan masker untuk dijual kembali, karena mereka membeli dengan jumlah banyak hingga 500 sampai 1.000 lembar masker kain/hari.
Baca juga: Masyarakat dianjurkan gunakan masker kain tiga lapis cegah COVID-19
Perajin menjual masker kain dengan harga Rp2.000/lembar. , yang menghasilkan pendapatan ekonomi mencapai Rp2 juta, dan perajin menerima keuntungan Rp1 juta setelah dipotong biaya produksi dan pekerja sebesar Rp1 juta/dua hari.
Tingginya permintaan masker kain tersebut membuat penjahit konveksi pakaian beralih memproduksi perajin masker.
"Kami memperkerjakan empat orang dan bisa menghasilkan pendapatan pekerja sebesar Rp150 ribu/ dua hari," katanya.
Ia mengatakan, dirinya menggeluti usaha produksi masker kain karena peluang ekonominya cukup besar setelah terjadi kelangkaan di pasaran.
Selain itu produksi masker kain lebih simpel dibandingkan membuat pakaian, dan bahan bakunya mudah didapat di Jakarta.
"Kami memproduksi masker kain mendapat banyak dukungan positif dari masyarakat dan juga banyak pesanan," ujarnya.
Baca juga: Alasan harus pakai masker saat keluar rumah di tengah pandemik corona
Begitu juga perajin lainnya, Lepi (40) mengatakan kini memproduksi masker karena permintaan konsumen cenderung meningkat sehubungan penyebaran COVID-19.
Selama ini, dirinya memproduksi masker sebanyak 500 lembar/hari dan sudah ada yang menampungnya.
"Kami merasa terbantu pendapatan ekonomi keluarga dengan tinggnyai permintaan masker kain untuk perlindungan dari wabah COVID-19," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020