Kapolda Jambi Irjen Drs Firman Shantyabudi MSi, Minggu, memimpin dan memberikan pengarahan atau 'briefing' di Posko Gugus Tugas Penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) Provinsi Jambi di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, dengan menerapkan pola jaga jarak.Dalam situasi ini harga kebutuhan pokok mulai naik dan harga jual karet yang semakin rendah harus kita antisipasi
Dalam brifing tersebut dihadiri juga Ketua DPRD Provinsi Jambi, Sekda Provinsi Jambi, Ketua BPBD, para pejabat Polda Jambi seperti Karoops, Dirintelkam, Dirreskrimum, Dirreskrimsus, Dansat Brimob, Kabidhumas, Kabiddokkes, Karumkit Bhayangkara, pejabat Korem 042 Gapu, pejabat pemprov serta personel TNI/Polri dan ASN.
Kapolda Jambi dalam arahannya menyampaikan beberapa poin pokok yang semuanya berkaitan dengan situasi saat ini, untuk perkembangan situasi ekonomi dan sosial di masyarakat perlu dikendalikan terkait dengan situasi saat ini.
"Dalam situasi ini harga kebutuhan pokok mulai naik dan harga jual karet yang semakin rendah harus kita antisipasi, dan mereka jangan sampai dimainkan oleh para tengkulak yang mengambil kesempatan dari keterbatasan para petani," kata Firman.
Baca juga: Bandara Sultan Thaha Jambi terapkan operasi minimum
Pada bidang pencegahan harus memperketat pengecekan di posko-posko perbatasan baik melalui darat maupun melalui perairan serta monitoring kegiatan di posko perbatasan selama 1x24 jam, agar setiap kendaraan yang memasuki Provinsi Jambi dilakukan pengecekan dan penyemprotan disinfektan.
Kemudian, Kapolda juga akan memberikan pelatihan singkat kepada tim medis, perawat, TNI/Polri, Pol PP, BPBD, dan perhubungan anggota gugus tugas COVID-19.
Pihak kepolisian diminta segera melakukan pengecekan ketersediaan bahan pokok atau sembako di Provinsi Jambi, sedangkan untuk alat bantu kesehatan seperti alat pelindung diri (APD), masker untuk anggota yang terlibat secara langsung jangan sampai putus.
"Kepada humas untuk terus melakukan imbauan secara masif kepada masyarakat agar melaksanakan social distancing di setiap kegiatan," kata Firman Shantyabudi.
Kapolda juga minta kepada bidang kesehatan untuk tetap monitoring masyarakat yang telah melaksanakan isolasi 14 hari, dan kemudian bisa mengambil langkah atau tindakan yang akan dilakukan setelah melaksanakan isolasi oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi.
Baca juga: Kapolda-Forkopimda Jambi tinjau pos gugus tugas COVID-19
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto menyampaikan apresiasi kepada para petugas penanganan COVID-19 yang sudah berjuang siang malam memutus mata rantai penyebaran Virus Corona, dan terkait perkembangan situasi saat ini dalam penanganan pandemi COVID-19.
Menurutnya, dampak yang paling dirasakan di antaranya dari petani karet yang menjerit terus, karena harga getah karet terus turun dan membuat petani semakin bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang berbanding terbalik dengan harga karet.
"Untuk masalah ini akan segera dibahas lebih lanjut, agar para petani karet Jambi tidak mengeluh akibat dampak dari situasi saat ini," kata Edi Purwanto.
Baca juga: 2.000 masker disalurkan ACT untuk RS Bhayangkara Jambi
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020