• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah ingatkan risiko tinggi penularan corona saat berpergian

Pemerintah ingatkan risiko tinggi penularan corona saat berpergian

6 April 2020 11:13 WIB
Pemerintah ingatkan risiko tinggi penularan corona saat berpergian
Penumpang duduk di dalam gerbong kereta Jayabaya jurusan Malang-Pasar Senen di Stasiun Kotabaru, Malang, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). PT KAI Daops 8 menjaga jarak antar penumpang dan mengurangi jadwal keberangkatan kereta api dalam upaya meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww.
Pemerintah mengingatkan warga mengenai risiko tinggi penularan virus corona penyebab COVID-19 saat bepergian selama masa wabah seperti sekarang.

"Risikonya terlalu tinggi kalau berpergian dalam situasi seperti ini, sebab akan ada perjalanan panjang yang dilalui dan sangat mungkin bertemu banyak orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta, Senin.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu mengatakan bahwa warga yang memaksakan melakukan perjalanan jauh selama masa wabah menghadapi risiko besar penularan virus corona selama perjalanan.

Ia mencontohkan, orang yang melakukan perjalanan jauh akan berada bersama dengan banyak orang saat di terminal dan di dalam kendaraan dan kondisi yang demikian meningkatkan risiko mereka tertular virus.

"Nanti ada yang batuk, dropletnya bisa mengenai benda-benda di dalam bus," katanya.

Kepada warga yang sudah terlanjur mudik atau yang terpaksa berpergian, dia menyarankan agar mereka menjaga jarak saat berinteraksi langsung dengan orang lain, untuk sementara tidak bersalaman dengan keluarga di kampung, dan rajin mencuci tangan.

Ia juga mengatakan bahwa dalam kondisi seperti sekarang warga mesti bisa menyampaikan penjelasan mengenai risiko penularan COVID-19 kepada keluarga yang berada di kampung.

"Karena bisa saja kita membawa virus. Apalagi 60-70 persen penderita COVID-19 merupakan orang tanpa gejala," katanya.

Baca juga:
Wali Kota Semarang minta masyarakat tidak mudik saat pendemi COVID-19
Pemerintah susun buku panduan pembatasan mudik Lebaran

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020