Kami hanya bisa membantu sedikit saja, siapa tahu bantuan kecil ini tetap bisa menyalakan semangat dan harapan
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) al-Ikhlash KJRI Davao City berinisiatif untuk mengumpulkan dana dari jamaah dan dermawan lain untuk membantu warga negara Indonesia yang terdampak lockdown di Filipina, terutama di bagian selatan pulau Mindanao.
Dalam keterangan tertulis Konsulat Jenderal RI di Davao City, Filipina, dikatakan bahwa kebijakan lockdown pemerintah Filipina sangat berdampak bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana, terutama mereka yang tinggal di pulau Mindanao bagian Selatan.
“Para WNI yang tersebar di Mindanao Selatan sebagian besar adalah pekerja lepas harian seperti buruh kopra, buruh di penggilingan-penggilingan padi, serta nelayan tradisional menjadi korban langsung dari kebijakan lockdown Filipina, karena mereka tidak bisa bekerja, dan sulit untuk mengakses kebutuhan makanan sehari-hari,” demikian KJRI Davao City.
Pemerintah Filipina sendiri telah mengambil langkah untuk membagi-bagikan bantuan kepada rakyatnya, termasuk pula kepada para WNI.
Baca juga: WNI positif COVID-19 di Filipina masih jalani karantina mandiri
Baca juga: WHO berharap Filipina segera tingkatkan uji virus corona
Besaran dan bentuk bantuan tersebut tergantung pada keadaan keuangan dan situasi kota masing-masing. KJRI Davao City menyebut pemberlakuan perpanjangan lockdown membuat bantuan tersebut tidak mencukupi kebutuhan.
Oleh karena itu, Ketua DKM Masjid al-Ikhlash KJRI Davao City, Galih Kartika Perdhana mengambil langkah untuk mengumpulkan dana dari para jamaah dan dermawan lainnya, dengan dibantu para penghubung, tokoh agama, dan masyarakat di mana banyak WNI tersebar.
Bantuan tersebut diberikan kepada para WNI yang terdampak dan membutuhkan pada pukul 4:30 dini hari waktu setempat, dimulai dari daerah Malapatan dan dilanjutkan ke daerah-daerah lainnya, termasuk area yang cukup sulit dijangkau karena terpencar dan terpencil.
“Kami hanya bisa membantu sedikit saja, siapa tahu bantuan kecil ini tetap bisa menyalakan semangat dan harapan,” kata Galih.
Kegiatan tersebut didukung oleh Konsul Jenderal RI di Davao City, Dicky Fabian, yang juga merupakan pelindung Masjid al-Ikhlas.
“Kita tidak boleh membeda-bedakan suku, agama atau apa saja. Selama itu membutuhkan bantuan kita, maka kita wajib membantunya semampu kita,” kata Dicky.
Baca juga: Duterte soal pelanggar karantina wilayah Filipina, 'Tembak saja'
Baca juga: Pelajar Filipina buat pelindung wajah plastik untuk dokter
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020