• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes ingatkan warga tidak terlambat ke RS bila alami gejala DBD

Kemenkes ingatkan warga tidak terlambat ke RS bila alami gejala DBD

6 April 2020 15:42 WIB
Kemenkes ingatkan warga tidak terlambat ke RS bila alami gejala DBD
Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (ANTARA/ (Istimewa)

Perhatikan adakah bintik-bintik merah atau gusi berdarah, atau mimisan sebagai tanda awal DBD

Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tidak ragu dan tidak terlambat datang ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas jika mengalami gejala demam berdarah dengue (DBD) agar segera mendapatkan penanganan medis.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kementerian Kesehatan Nadia Siti Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Senin, meminta warga agar memperhatikan dan mengetahui gejala demam berdarah untuk mencegah penyakit DBD berkembang. 

Baca juga: Waspada DBD, 254 jiwa meninggal dunia di tengah pandemi COVID-19

"Perhatikan gejala DBD, jangan terlambat ke RS, bila ada gejala demam tinggi tiga hari tanpa sesak atau batuk, atau suara sesak. Perhatikan adakah bintik-bintik merah atau gusi berdarah, atau mimisan sebagai tanda awal DBD," kata Nadia.

Meskipun saat ini tengah terjadi wabah COVID-19, Nadia mengatakan orang yang memiliki gejala DBD harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan dengan segera. Nadia menjelaskan bahwa penyakit DBD juga merupakan penyakit infeksi seperti COVID-19 sehingga bisa dilakukan pencegahan dengan menjaga imunitas atau sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Jubir pemerintah ingatkan warga waspada DBD selama pandemi COVID-19

Dia juga meminta agar fasilitas kesehatan pun harus siap menerima pasien penyakit DBD meskipun saat ini banyak menangani pasien COVID-19.

Nadia meminta masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dikarenakan dalam keseharian berada di rumah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Tiga warga Lebak penderita DBD meninggal dunia

Selain itu dia juga meminta agar ruangan sekolah ataupun kantor harus dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk karena lama tidak digunakan.

"Untuk kantor dan sekolah, karena gedung ini sudah lama tidak ada aktivitas pastikan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di sekolah dan kantor oleh petugas kebersihan dengan menerapkan jaga jarak dan menggunakan masker," jelas dia.

Dia juga menyarankan warga agar memastikan tidak ada air pada bak-bak penampungan baik di sekolah, mushala, masjid. Masyarakat juga bisa memberantas jentik nyamuk dengan menaburkan obat disinfektan.

Baca juga: Kasus DBD di Bantul merebak saat pandemi COVID-19

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020