Arab Saudi dan Rusia "sangat, sangat dekat" menuju pencapaian kesepakatan pengurangan produksi minyak, kata kepala dana kekayaan Rusia Kirill Dmitriev kepada CNBC, Senin.Saya pikir seluruh pasar memahami bahwa kesepakatan ini penting dan akan membawa stabilitas besar, stabilitas sangat penting untuk pasar, dan kami sangat dekat (menuju ke kesepakatan)
"Saya pikir seluruh pasar memahami bahwa kesepakatan ini penting dan akan membawa stabilitas besar, stabilitas sangat penting untuk pasar, dan kami sangat dekat (menuju ke kesepakatan)," ujar Dmitriev, yang adalah salah satu negosiator top Moskow, kepada CNBC.
Dmitriev pertama kali menyampaikan deklarasi publik tentang perlunya suatu pakta pasokan minyak yang diperbesar, yang berpotensi melibatkan produsen di luar kelompok OPEC + yang saat ini terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa produsen minyak lainnya yang dipimpin oleh Moskow.
Kesepakatan yang dibuat tiga tahun sebelumnya untuk menstabilkan harga minyak runtuh sebulan lalu, dengan Arab Saudi dan Rusia saling menyalahkan atas kegagalan untuk mencapai kompromi pada pertemuan OPEC + di Wina, Austria pada 6 Maret.
Arab Saudi dan Rusia pada awalnya dijadwalkan bertemu pada Senin (6/4) untuk membahas pengurangan produksi, tetapi jadwal itu sekarang kembali diundur ke 9 April, seiring dengan harga minyak yang terus berada di bawah tekanan.
Para menteri energi negara anggota G20 dan anggota beberapa organisasi internasional lainnya akan mengadakan konferensi video yang akan diselenggarakan oleh Arab Saudi pada 10 April, kata seorang pejabat senior Rusia kepada Reuters, Senin.
Konferensi itu sebagai bagian dari upaya untuk melibatkan Amerika Serikat dalam kesepakatan baru mengenai pengurangan produksi minyak.
Sumber: Reuters
Baca juga: Harga minyak melonjak lagi, ditopang harapan pemotongan produksi
Baca juga: Minyak melonjak setelah Trump harapkan kesepakatan minyak Saudi-Rusia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020