"Sejak diberlakukannya PKP atau movement control order (MCO) secara otomatis sektor industri tidak beroperasi yang mengakibatkan banyak PMI terimbas penghasilannya, terlebih lagi mereka yang bekerja dengan gaji harian lepas," ujar Ketua Penyaluran Bantuan COVID-19 Mahfud Budiono di Kuala Lumpur, Senin.
Dalam kepanitian Mahfud didampingi Nur Alamin (Wakil Ketua), Azis Syaroni (Sekretaris) dan Rosmiyati Bt Sulaimi (Muslimat) dengan melibatkan sekitar tujuh kendaraan untuk mengantar bahan makanan.
Mahfud mengatakan hingga 20 hari isolasi wilayah ini uang simpanan para PMI sudah menipis atau habis sama sekali untuk membeli sembako ditambah lagi dengan keterbatasan pergerakan yang menyulitkan lagi untuk mendapatkan sembako karena roadblock (razia) dimana-mana.
"Maksimal perjalanan dibatasi hanya 10 kilometer dari tempat tinggal, yang paling menyedihkan adalah PMI yang tinggal di kongsi (gubuk sementara di tapak proyek) yang jauh dari perkotaan dan toko menjual sembako," katanya.
Karena itu sejak 27 Maret 2020 PCINU Malaysia (Ansor, Muslimat, Banser, Fatayat), PNUKS dan Peradaban yang dipimpin oleh Ustad Rudi Mahpud hadir untuk membantu PMI yang membutuhkan uluran tangan.
"Sampai saat ini bantuan yg di salurkan sudah mencapai sekitar 14 ton beras atau 2.600 bungkus beras lima kiloan," katanya.
Dia mengatakan jumlah tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan jumlah PMI di Malaysia yang menurut catatan di KBRI Kuala Lumpur sekitar 700.000 orang, belum termasuk yang tidak memiliki dokumen, yang jumlahnya sekitar tiga kali lebih besar dari yang berdokumen.
"Dengan pergerakan yang terbatas, dana yg terbatas tidak menyurutkan semangat para relawan dari ormas untuk terus bahu membahu mengulurkan tangan," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengundang semua pihak untuk berpartisipasi dan berkontribusi melalui donasi yang nanti akan disalurkan untuk pembelian paket sembako.
Daerah sasaran mereka adalah kawasan Sungai Besi, Ampang, Puchong, Gombak, Rawang, Shah Alam, Bandar Sunway, USJ, Kepong, Chow Kit, Cyberjaya, Kajang, Serdang, Damansara, dan Klang.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020